Viral di media sosial video singkat mengenai gejala awal gangguan jiwa. Netizen dibuat panik sebab video tersebut menuliskan sering rebahan termasuk tanda-tanda mengidap gangguan jiwa tahap awal.
Mengomentari hal tersebut, psikiater dari RS Jiwa dr H Marzoeki Mahdi Bogor dr Lahargo Kembaren, SpJK, mengatakan informasi yang beredar mengenai gejala dan tanda gangguan jiwa di media sosial seringkali tidak benar dan sangat berisiko membuat seseorang mendiagnosa diri sendiri.
"Informasi yang tersedia di internet seringkali tidak dapat dipertanggungjawabkan secara medis atau tidak evidence-based medicine," katanya kepada detikcom, Rabu (31/8/2022).
dr Lahargo juga mengatakan ada banyak persepsi yang salah pada orang yang melakukan self diagnosis. Tidak sedikit yang menganggap jika mereka mengalami suasana hati yang mudah berubah adalah tanda mengidap bipolar, padahal perlu diagnosa lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut.
Beberapa persepsi yang salah adalah:
- Depresi, tidak sama dengan sedih karena hari yang buruk
- ADHD, tidak sama dengan lebih aktif dari hari biasa dan kurang fokus
- PTSD, tidak sama dengan perasaan jengkel, kecewa karena 1 peristiwa tertentu yg tdk mengenakkan
- Panic Disorder, tidak sama dengan perasaan takut sesaat
- OCD, tidak sama dengan orang serba teratur dan sesuai prosedur
Deteksi gangguan jiwa pun tak sekadar dengan melihat informasi yang beredar di internet. Perlu pemeriksaan mulai dari wawancara, pemeriksaan lab dan radiologi, sampai tes kesehatan mental untuk mengetahui kondisi kejiwaan seseorang.
"Kunjungi www.pdskji.org untuk melakukan swaperiksa masalah psikologis secara online," pungkas dr Lahargo.
Simak Video "Video: Profesi Jurnalis dan Tingginya Risiko Gangguan Mental"
(kna/up)