Kalkulator kesehatan mental adalah alat yang dapat digunakan untuk melakukan skrining awal mengenai kesehatan mental. Ini menjadi hal penting mengingat isu seputar kesehatan mental saat ini semakin ramai dibicarakan, di seluruh usia.
Kesehatan mental yang diukur mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Ini dapat mempengarui cara seseorang dalam berpikir, merasa, serta bertindak.
Banyak faktor yang berkontribusi pada masalah kesehatan mental, termasuk faktor biologis (genetik dan zat biologis tubuh), pengalaman hidup, juga riwayat keluarga.
Jenis Gangguan Mental
Dikutip dari laman Medline Plus, ada banyak jenis dari gangguan mental. Namun, beberapa yang umum termasuk:
- Gangguan kecemasan, termasuk gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan fobia
- Depresi, gangguan bipolar, dan gangguan tidur, dan gangguan mood lainnya
- Perubahan pola makan
- Gangguan kepribadian
- Gangguan stres pascatrauma
- Gangguan psikotik, termasuk skizofrenia
Kapan Perlu Mencoba Kalkulator Kesehatan Mental?
Belakangan beredar video maupun konten di media sosial yang menampilkan sederet gejala gangguan jiwa. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa ciri-ciri atau gejala itu membuat orang lebih mudah self diagnosis.
Padahal mendiagnosa diri sendiri sangat berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik. Untuk lebih pastinya, disarankan untuk memeriksakan diri ke spesialis atau psikolog.
Namun, cara lainnya juga bisa dengan mencoba kalkulator kesehatan mental. Ini digunakan sebagai alat skrining awal untuk kesehatan mental.
Tetapi, setelah melakukan skrining, sebaiknya menghubungi tenaga kesehatan profesional. Ini dilakukan jika merasa memerlukan bantuan atau hasil skrining menunjukkan adanya gejala gangguan kesehatan mental.
Kategori yang Diukur Kalkulator Kesehatan Mental
Umumnya, kalkulator kesehatan medis disediakan dalam bentuk kuesioner. Di dalamnya, terdapat sejumlah pertanyaan tentang apa yang mungkin sedang dirasakan penggunanya saat itu.
Menurut psikolog klinis Karen Nimmo dalam tulisannya di Medium, ada beberapa kategori yang biasanya diukur dengan kalkulator kesehatan mental. Berikut penjelasannya:
1. Suasana hati
Suasana hati seseorang bisa mengalami pasang surut, kadang merasa sedih, frustrasi, santai, bahkan stabil. Untuk itu, kategori ini sangat perlu diukur.
2. Emosi
Setiap orang memiliki kekhawatiran dan masalah yang memicu reaksi atau emosi. Hal inilah yang perlu dikelola dengan baik.
3. Pikiran
Berpikir berlebihan dan gangguan sangat umum dalam gaya hidup yang sibuk dan dapat mengikis kinerja dan ketenangan pikiran - serta menggerogoti hubungan.
4. Tingkat stres
Stres dianggap sebagai hal yang negatif, tetapi ini adalah bagian integral dari kehidupan dan dapat membantu motivasi dan pencapaian. Dengan kalkulator kesehatan medis, setiap orang bisa mengukur sebesar apa tingkat stres yang sedang dialami.
5. Hubungan dengan orang di sekitar
Ini diukur dengan bagaimana perasaan dan hubungan seseorang dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Apakah memberikan dampak yang positif, atau malah sebaliknya.
5. Tentang diri sendiri
Perasaan tentang diri sendiri juga diukur. Misalnya lebih senang menghabiskan waktu sendirian agar bebas dari rasa bersalah dan kecemasan, atau menikmati waktu bersama orang terdekat.
7. Masa depan
Salah satu ciri khas kesehatan mental yang baik adalah memiliki pandangan yang optimis tentang masa depan. Misalnya melihat masa depan sebagai harapan, senang dengan rencana, kemungkinan, dan impian.
8. Dimensi ekstra
Ini termasuk kemampuan seseorang untuk bermimpi (di siang hari) untuk berpikir kreatif, menciptakan hal-hal baru, atau menghasilkan ide segar.
Simak Video "Video Lansia Juga Bisa Alami Gangguan Kesehatan Mental, Seperti Apa?"
(sao/naf)