Soal Gitasav Vs Netizen, Kepala BKKBN Minta Stunting Tak Direndahkan

Soal Gitasav Vs Netizen, Kepala BKKBN Minta Stunting Tak Direndahkan

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 28 Nov 2022 12:10 WIB
Soal Gitasav Vs Netizen, Kepala BKKBN Minta Stunting Tak Direndahkan
Selebgram Gitasav (Foto: Ink Photos (Instagram @ink.photos))
Jakarta -

Media sosial kini heboh dengan pernyataan influencer Gitasav yang menuding salah seorang netizen 'stunting'. Dalam foto tangkapan layar yang beredar, GItasav melontarkan tudingan tersebut saat merespons komentar netizen di Instagram yang mengarah pada hujatan.

"Mba ini tu gausah diingetin, gausah dihujat gaes, dia kan si paling bener, diemin aja mending," beber salah satu netizen dalam kolom komentar di Instagram @gitasav, tertera dalam tangkapan layar yang kini viral.

"Gue udah bacot-bacot, point yang lo bisa dapet adalah 'Gita emang merasa paling bener' ya sis? Dulu lo stunting kali ya makanya agak lamban," kata Gitasav membalas komentar tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, SpOG menegaskan, stunting tak seharusnya dijadikan bahan olokan untuk merendahkan orang lain. Pasalnya, orang dengan stunting pun sebetulnya memiliki bakat cerdas.

Namun karena tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi semasa usia 1.000 hari pertama atau sebelum berusia dua tahun, pertumbuhan menjadi tidak optimal. Dalam hal ini, tubuh pendek, kecerdasan intelektual terhambat, dan rentan terkena penyakit di usia 45 tahun ke atas.

ADVERTISEMENT

"Saya sebetulnya hanya mengharapkan bahwa jangan merendahkan orang dengan kondisi-kondisi status karena nutrisi, atau karena penyakit. Orang stunting itu bakatnya cerdas, bakatnya tinggi, tetapi karena situasi kemudian akhirnya tidak optimal," ungkap dr Hasto saat dihubungi detikcom, Senin (28/11/2022).

"Jadi jangan merendahkan dan melecehkan orang karena orang itu tidak beruntung. Itu sama dengan misalkan anak bisa tumbuh tinggi tetapi kecelakaan, dan kakinya misalkan patah kemudian tidak bisa berdiri tegak. Itu kan tidak boleh dilecehkan. Menurut saya begitu, jadi jagalah kehormatan kita," imbuhnya.

NEXT: Benarkah Orang Stunting Lebih Lamban Berpikir?

dr Hasto juga menjelaskan, stunting pada dasarnya merupakan kondisi gagal tumbuh. Dalam hal ini, stunting membuat seseorang memiliki fisik pendek, disertai kemampuan intelektualitas yang rendah, dan memiliki sistem tubuh yang rendah sehingga rentan sakit-sakitan di usia 45 tahun ke atas.

"Jadi memang cenderung tidak yang tinggi-tinggi pemahamannya. Literasi pun ibaratnya orang stunting itu katakanlah baca beberapa kali mungkin baru paham sehingga butuh berkali-kali. Kalau orang yang tidak stunting mungkin cerdas, kemudian baca sekali-dua kali sudah cukup," jelas dr Hasto.

Namun begitu, kemampuan komunikasi dan bersosialisasi orang dengan stunting bisa dilatih. Bahkan, orang dengan stunting tetap berkemungkinan memiliki bakat tertentu.

"Saya kira itu (kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi) bisa dilatih, termasuk yang keterampilan yang sifatnya bisa dilatih untuk kemampuan sosial, komunikasi, bahkan ada orang stunting tapi pintar menyanyi, atau mungkin juga pintar menjadi apa. Saya kira masih sangat besar peluang untuk dilatih berkomunikasi," pungkas dr Hasto.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Protein Hewani Jadi Kunci Penanganan Stunting"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Berita Terkait