Heboh gegara Ada di KUHP, Kebanyakan Laki-laki Mau Seks Oral karena Ini

ADVERTISEMENT

Round Up

Heboh gegara Ada di KUHP, Kebanyakan Laki-laki Mau Seks Oral karena Ini

Nafilah Sri Sagita K, Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 12 Des 2022 06:00 WIB
ilustrasi
Ilustrasi seks oral. (Foto: Dok.Detikcom)
Jakarta -

Seks oral baru-baru ini menjadi perbincangan publik lantaran disebut dalam KUHP baru, tercantum pada poin perkosaan. Mereka yang melakukan pemaksaan atau pemerkosaan termasuk dengan jenis seks oral, dikenakan hukuman pidana 12 tahun penjara.

Aktivitas seks ini kerap membuat penasaran lantaran banyak mitos dan fakta di baliknya. Menurut seksolog klinis Zoya Amirin, dibandingkan wanita, laki-laki memang lebih cenderung menyukai seks oral. Bukan tanpa sebab, hal ini konon dikaitkan dengan perasaan penerimaan.

''Misalnya buat kebanyakan laki-laki oral sex itu dia ketika pasangan seks-nya baik apapun orientasinya, cenderung seorang laki-laki ini merasakan dia itu diterima seutuhnya tubuhnya ketika pasangannya mau memberikan oral sex,'' kata Zoya dalam diskusi eLife detikcom Jumat (9/12/2022).

Sementara pada kasus wanita, banyak di antara mereka yang merasa cemas dan waswas saat hendak oral sex. Misalnya, tidak percaya diri dengan bau vagina 'khas'.

Karenanya, banyak wanita yang akhirnya memilih masturbasi, melakukan stimulasi klitoris dengan diri sendiri, alih-alih menikmati seks oral. Namun, kembali lagi, Zoya menekankan seluruh aktivitas seksual harus berdasarkan consent atau persetujuan keduanya.

Pada kasus seks oral khususnya, butuh penerimaan atau menurunkan ego masing-masing. Hal ini dikarenakan nyaris semua orang yang menerima aktivitas seks oral, sudah menerima kondisi pasangan secara seutuhnya.

''Mesti dari hati ya, karena apapun yang diberikan pasangan relatif tidak mendapatkan keuntungan. Jadi kalau perempuan memberikan itu kepada laki-lakinya dalam konteks heteroseksual, apa sih enaknya si perempuan? Nggak ada kan sebenarnya, begitu jg si laki-lakinya ingin memberikan oral, ada nggak sih kenikmatan fisik dan tubuhnya? Iya nggak ada, ini benar-benar kenikmatan psikologis yang diterima,'' terang Zoya.



Simak Video "Apa Bahayanya Stimulasi Oral pada Aktifitas Seksual?"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT