Heboh warga pria di Rusia yang direkrut dalam mobilisasi militer diberikan kesempatan untuk melakukan pembekuan sperma (sperm banking) secara gratis. Hak ini diberikan agar para tentara yang bertugas masih bisa memiliki keturunan, meski nantinya meninggal dalam perang.
Dikutip dari kantor berita Rusia TASS, hal ini disampaikan oleh Ketua Persatuan Pengacara Rusia Igor Trunov. Ia mengatakan Kementerian Kesehatan Rusia telah menanggapi dan bersedia memberikan bantuan anggaran bagi tentara yang ingin melakukan prosedur tersebut.
"(Kementerian Kesehatan) menentukan kemungkinan dukungan keuangan dari anggaran federal untuk konservasi gratis dan penyimpanan sel sperma (spermatozoa) untuk warga yang dimobilisasi untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus untuk 2022-2024," jelas Trunov yang dikutip dari laman Al-Jazeera, Kamis (29/12/2022).
Proses pembekuan sperma ini akan dilakukan di cryobank. Nantinya, sel sperma dari para pria itu akan diawetkan dengan suhu udara rendah agar bisa digunakan di masa depan.
Meski begitu, pihak keluarga dari para tentara diperbolehkan untuk menggunakan sperma itu kapan saja secara gratis, sesuai dengan ketentuan dari asuransi kesehatan.
Permintaan pembekuan sperma mulai meningkat sejak Oktober 2022, saat Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsialnya ke Ukraina.
Selain itu, meningkatnya permintaan ini juga dipicu kekhawatiran pihak keluarga jika suaminya meninggal saat bertugas. Jika itu terjadi, mereka tidak dapat memiliki anak.
"Dulu, orang yang memiliki penyakit kronis yang menjadi peminat utama prosedur ini. Tetapi, sekarang pria-pria sehat membekukan sperma mereka," kata jurnalis BCC Steve Rosenberg pada Oktober lalu.
"Jika terjadi sesuatu pada mereka, tetap mereka dapat memiliki kemungkinan untuk menjadi ayah," sambung dia.
Simak Video "Kesehatan Putin Disorot Lagi Gegara Batuk-batuk Sebelum Pidato"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)