Indra Bekti baru-baru ini menjalani operasi akibat perdarahan otak yang diidapnya. Pihak keluarga menyebut kondisinya berangsur pulih namun sempat hilang ingatan.
"Jadi memang karena operasi ini Mas Bekti jadinya ada memori yang harus dia ulang perlahan-lahan," kata Aldila Jelita, sang istri, saat dijumpai di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat.
Beberapa operasi mempengaruhi ingatan pasien, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Selain itu anestesi sangat mempengaruhi otak sehingga tidak mengherankan gabungan keduanya dapat menyebabkan masalah ingatan setelah operasi.
Dalam satu penelitian yang dipublikasikan oleh ilmuwan di Universitas Toronto, anestesi mengaktifkan reseptor kehilangan memori di otak, memastikan bahwa pasien tidak mengingat peristiwa traumatis selama operasi.
Peneliti Profesor Beverley Orser dan timnya menemukan bahwa aktivitas reseptor kehilangan memori rentan dialami pasien setelah efek anestesi hilang.
"Ada banyak hal yang terjadi setelah operasi, yang dapat mengubah kemampuan kita untuk berpikir jernih. Kurang tidur, lingkungan baru, dan obat-obatan semuanya dapat memengaruhi fungsi mental pasien. Anestesi kemungkinan menambah masalah ini," kata Orser dikutip dari Science Daily.
Kemungkinan pasien mengalami gangguan kognitif tergantung pada usia, kesehatan, jenis operasi dan anestesi, dengan kemungkinan meningkat untuk prosedur yang lebih rumit. Insiden tertinggi pada orang tua atau mereka yang menjalani operasi besar seperti cardiopulmonary bypass.
Dia merekomendasikan dokter dan anggota keluarga dengan hati-hati memantau pasien setelah operasi untuk tanda-tanda kehilangan ingatan.
"Pasien harus menuliskan semuanya atau membawa sepasang telinga kedua setelah operasi. Untuk kelompok berisiko tinggi, dokter perlu memberitahu pasien tentang kemungkinan efek samping ini dan membantu mengelola dampak pada pemulihan dan kesehatan secara keseluruhan," kata Orser.
Simak Video "Video: Indra Bekti Benerin Pola Makan Demi Hidup Lebih Sehat"
(kna/kna)