Jual Beli Ginjal Nggak Sesimpel Itu, Niatnya Untung Malah Jadi Buntung

Jual Beli Ginjal Nggak Sesimpel Itu, Niatnya Untung Malah Jadi Buntung

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 13 Jan 2023 10:34 WIB
Jual Beli Ginjal Nggak Sesimpel Itu, Niatnya Untung Malah Jadi Buntung
Ilustrasi ginjal. (Foto: Ilustrasi/thinkstock)
Jakarta -

Geger dua remaja berinisial AR (17) dan AF (14), di Makassar, nekat membunuh bocah 11 tahun lantaran tergiur untuk menjual ginjalnya. Disebut-sebut kedua remaja itu terpengaruh pada konten negatif di internet terkait jual-beli organ tubuh.

Pihak kepolisian mengatakan pelaku AR dan AF melakukan pembunuhan karena masalah ekonomi. Kedua pelaku berasal dari keluarga kurang mampu.

"Dari situ tersangka terpengaruh ingin kaya, ingin memiliki harta, sehingga muncullah niatnya tersangka melakukan pembunuhan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (10/1/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kasus tersebut, tak sedikit orang yang berpikir meraup uang dalam jumlah besar secara instan dengan jual beli organ. Padahal, bagi mereka yang nekat menjual organ demi harta bisa ketahuan loh.

Ketua ASRI Urology Center (AUC) Dr dr Nur Rasyid, SpU(K), menjelaskan bahwa tim advokasi dari rumah sakit akan memberikan sejumlah syarat ketat kepada orang yang ingin mendonorkan organ tubuhnya. Bahkan mereka yang ingin mendonorkan organ akan diwawancarai berulang kali untuk mengetahui kekonsistenan jawabannya.

ADVERTISEMENT

"Mereka (tim advokasi) memiliki keahlian. Jadi, prinsip dasar dari donasi itu adalah sukarela. Teman-teman dari tim advokasi mereka adalah psikiater forensik, mereka tahu betul wawancara orang ini kira-kira konsisten atau tidak. Kemudian juga forensik ada yang etikanya bagaimana, medis nya bagaimana," ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (12/1).

Dr Rasyid menyebut, tim advokasi akan tahu siapapun yang berbohong untuk menjual organnya demi harta. Sebab, mereka memiliki sejumlah cara untuk mengetahui orang tersebut benar sukarela atau bohong. Apabila terbukti berbohong, orang tersebut akan tersingkirkan dari proses donor alias tidak lolos.

"Mereka tahu ada cara standarnya, ada cara-cara yang mereka lakukan," tuturnya

"Sehingga orang-orang yang seperti itu (bohong) bisa tersingkirkan dari proses menjadi donor," lanjutnya lagi.

NEXT: Harus diperiksa kecocokannya

Di samping itu, Dr Rasyid juga menegaskan bahwa organ tubuh manusia tak bisa diperjual-belikan begitu saja, termasuk di internet. Selain dari sisi psikologis, organ yang ingin didonorkan harus diperiksa terlebih dahulu untuk mengetahui kecocokannya.

"Satu, harus cocok antara yang dijual dengan yang mau beli. Itu pemeriksaannya tidak sederhana. Tidak bisa organ yang sudah dikeluarkan, tiba-tiba dipakai, itu nggak bisa," ucapnya.

"Diperiksa dulu labnya, begitu ada orang yang cocok, maka bisa diambil ginjalnya atau organ apapun di kamar operasi, dalam waktu yang bersamaan ditransplantasikan ke orang lain," imbuhnya lagi.

Halaman 2 dari 2
(suc/naf)
Tak Segampang Itu Jual Ginjal
6 Konten
Geger remaja nekat membunuh bocah 11 tahun demi menjual organ. Nyatanya, tidak semudah itu jual beli organ bisa berjalan.

Berita Terkait