Wabah Baru Virus Marburg Mulai Menyebar, WHO Rapat Darurat

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 16 Feb 2023 11:31 WIB
Ilustrasi virus marburg. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage)
Jakarta -

Virus Marburg muncul di Afrika Barat, tepatnya Guinea. Ada sembilan orang yang meninggal karena virus Marburg, 200-an orang tengah dikarantina. Mereka mengeluhkan gejala demam, hingga muntah darah.

Dikutip dari Daily Mail, virus Marburg sudah mulai menyebar ke Kamerun, dengan dua kasus diduga ikut terpapar. Adalah seorang anak laki-laki dan perempuan berusia 16 tahun dari komune Olamze, sekitar dua mil dari Guinea.

Keduanya menunjukkan tanda-tanda penyakit Marburg, memiliki gejala termasuk muntah darah dan keluarnya darah dari mata. Penyakit satu ini memiliki angka kematian hingga 88 persen.

Keduanya juga tidak memiliki riwayat perjalanan ke Guinea Khatulistiwa. Sementara di Guinea, dilaporkan 16 kasus suspek baru terkait virus Marburg.

WHO Rapat Darurat

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari ini mengadakan pertemuan darurat terkait kasus tersebut, memanggil para ahli dari seluruh dunia untuk membahas cara mengatasi virus Marburg.

Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa dunia dapat lengah oleh infeksi yang saat ini tidak dapat diobati dan angka kematiannya mencapai 88 persen.

"Pada tanggal 13 Februari, kami memiliki dua kasus yang dicurigai," sebut Robert Mathurin Bidjang, delegasi kesehatan masyarakat untuk wilayah yang terkena dampak Kamerun.

"Ini adalah dua anak berusia 16 tahun, laki-laki dan perempuan, yang tidak memiliki riwayat perjalanan sebelumnya ke daerah yang terkena dampak di Guinea Khatulistiwa."

Kamerun sekarang membatasi pergerakan di sepanjang perbatasannya dengan Guinea Khatulistiwa untuk menghindari penyebaran virus Marburg lebih jauh. Pihaknya juga memantau 42 orang yang merupakan kontak dekat dari dua kasus suspek tersebut, dan menindaklanjuti kontak lainnya.

Perwakilan WHO di Equatorial Guinea, George Ameh menyebut pengawasan di lapangan telah dilakukan secara intensif. "Pelacakan kontak, seperti yang Anda tahu, adalah landasan respons," sebutnya.

"Kami telah mengerahkan kembali tim COVID-19 yang ada di sana untuk pelacakan kontak dan dengan cepat memasangnya kembali untuk benar-benar membantu kami."

Virus Marburg disebut-sebut sebagai ancaman pandemi besar berikutnya, dengan WHO menggambarkannya sebagai 'rawan epidemi'. Anggota konsorsium vaksin virus Marburg (MARVAC) - berbicara dengan WHO hari ini - mengatakan perlu waktu berbulan-bulan agar vaksin dan terapi yang efektif tersedia, karena produsen perlu mengumpulkan bahan dan melakukan uji coba.



Simak Video "Video: WHO Umumkan Wabah Virus Marburg di Tanzania Berakhir"

(naf/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork