Viral Konten Joget Koas di TikTok Berujung Hujatan, Dekan FKUI Angkat Bicara

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Minggu, 26 Feb 2023 17:43 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths
Jakarta -

Viral video Jerome Polin dan mahasiswa kedokteran yang berakhir dihujat karena dianggap tidak peka. Dalam video yang beredar, ketiganya terlihat berjoget dengan mengenakan snelli dan stetoskop.

Namun kalimat yang tertulis di video tersebut dianggap tidak empati dan sensitif sehingga memicu kemarahan warganet. Tidak sedikit yang mengungkapkan kekesalannya karena kalimat tersebut ditulis oleh koas karena pernyataan tersebut biasanya diucapkan dokter saat kondisi pasien sudah tidak bisa tertolong.

"Mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin," demikian bunyi kalimat tersebut.

Koas tersebut adalah Ugidiam Farhan Firmansyah dan Ekida Rehan Firmansyah yang tengah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Menanggapi video yang beredar, Dekan FKUI Prof dr Ari Fahrial Syam mengingatkan agar para rekan sejawat berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan bijak menggunakannya. Terlebih jika dalam video yang diunggah terdapat atribut-atribut berkaitan dengan medis.

"Yang harus hati-hati adalah ketika kita menyampaikan suatu pernyataan yang menyatakan bahwa 'kami sudah memberikan upaya maksimal. Itu kan selalu di dalam practicenya di pelayanan kesehatan, kata-kata itu muncul ketika dokter berkomunikasi dengan keluarga pasien menyampaikan tentang kondisi pasien yang telah diupayakan di dalam mengatasi permasalahan namun kondisinya belum membaik atau bahkan memburuk," kata dr Ari saat dihubungi detikcom, Minggu (26/2/2023).

Meski dalam video tersebut tidak ada kaitan langsungnya dengan kondisi rumah sakit, dr Ari menyebut pernyataan dengan kalimat yang disampaikan bisa menimbulkan misinterpretasi.

"Kalau memang ada satu hal yang menimbulkan kontroversi, bisa viral dan menjadi macam-macam dampaknya," pungkas dr Ari.



Simak Video "Video Guru Besar FKUI Tuding Menkes Bikin Distribusi Dokter Tak Merata"

(kna/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork