Beberapa pasangan mengeluhkan penurunan gairah bercinta. Imbasnya, kualitas aktivitas seks menurun, kerekatan hubungan pun ikut merenggang. Kondisi tersebut bisa jadi disebabkan oleh hypoactive sexual desire disorder (HSDD).
Dikutip dari Medical News Today, HSDD sebenarnya berbeda dengan sekadar libido yang rendah. Dorongan seks atau libido yang rendah, mengacu pada berkurangnya minat atau keinginan untuk berhubungan seks. Sedangkan HSDD bisa menjadi penyebab rendahnya libido bukan hanya karena dorongan seks yang rendah, tapi juga karena kesulitan untuk melakukan hubungan seks.
HSDD terjadi ketika seseorang memiliki dorongan seks yang rendah sehingga timbul perasaan tertekan, atau menyebabkan kesulitan dalam hubungan seksual.
Untuk mendiagnosis HSDD, dokter akan mengacu pada riwayat medis pasien sembari memperhatikan gejala dan pemeriksaan fisik. Di samping kepentingan diagnosis, pemeriksaan fisik juga berfungsi mengatasi efek HSDD pada fisik.
Selanjutnya, dokter atau profesional kesehatan mental bisa melakukan penilaian psikologis. Langkah ini membantu dokter untuk mendalami riwayat kesehatan mental pasien terkait rendahnya libido.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan profesional untuk mengatasi HSDD. Cara-caranya berupa:
Psikoterapi
Langkah ini dapat membantu orang-orang dengan kekhawatiran tentang hubungan seksual, atau kondisi psikologis yang memicu penurunan hasrat seksual. Pasien mungkin akan menjalani terapi berupa terapi bicara atau terapi perilaku kognitif, yakni sejenis psikoterapi yang berfokus pada strategi untuk mengubah pola pikir atau perilaku.
NEXT: Terapi seks
Simak Video "Video: Kata Ahli soal Antisipasi Ancaman Kesehatan Pascabanjir"
(vyp/naf)