Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM), dr Lies Dina Liastuti, menyebut kondisi Kenzie, anak Bekasi diduga obesitas masih dalam pemeriksaan. Ia belum bisa memastikan riwayat penyakit dan penyebab pasti Kenzie pada akhirnya mengalami kelebihan berat badan, di usia satu tahun mencapai 27 kilogram.
dr Lies menyebut kasus Kenzie termasuk langka, bahkan terbilang sedikit di Indonesia maupun dunia.
"Kenzie masih diperiksa, kan kasusnya langka, jadi nggak mudah untuk mencari penyebabnya, kan bukan hanya karena pola makan tapi karena masalah faktor genetika, masalah nutrisi, dan itu nggak banyak kan casenya," terang dia saat ditemui di peresmian ruangan Central Medical Unit RS Dr Cipto Mangunkusumo, Jumat (3/3).
Adapun hasil laboratorium bakal keluar dalam 28 hari ke depan. Ia mulai dirawat di RSCM sejak pekan lalu.
"Jadi kita cek dulu, jadi itu sedang diambil beberapa pemeriksaan yang bahkan ada laboratorium yang masih belum keluar," sambung dia.
Ada sejumlah dokter yang menangani Kenzie termasuk beberapa dokter spesialis seperti anak, hingga dokter gizi, kemudian divisi penyakit langka.
"Dari divisi penyakit langka masih berkolaborasi untuk mengetahui penyebabnya," sambung dia.
dr Lies juga belum bisa memastikan apakah Kenzie mengalami obesitas dengan tipe 1 dan 2, tetapi dugaan awal ada faktor genetik yang memicu penyakitnya.
"Obesitas itu lagi dicek kan, itu kan obesitasnya kan tidak biasa, kalau anak gemuk kebanyakan makan kan biasa ya, ini kan bukan karena kebanyakan makan tapi ada suatu kelainan bawaan genetika," pungkas dia.
Simak Video "Video: WHO Keluarkan Pedoman Baru Syarat Terapi GLP-1 untuk Obesitas"
(naf/kna)