Viral Senam Perut Penangkal Gendut, Asam Lambung Aman?

Round Up

Viral Senam Perut Penangkal Gendut, Asam Lambung Aman?

Charina Elliani - detikHealth
Sabtu, 11 Mar 2023 05:56 WIB
Viral Senam Perut Penangkal Gendut, Asam Lambung Aman?
Viral senam perut di TikTok (Foto: Tangkapan layar viral/TikTok)
Jakarta -

Tren senam perut baru-baru ini viral di media sosial. Tren olahraga tersebut menarik banyak perhatian karena menunjukkan testimoni penurunan berat badan dan perubahan bentuk tubuh yang signifikan.

Bahkan, salah satu akun yang membagikan video olahraga ini, kini sudah diikuti oleh lebih dari 1 juta pengguna dari seluruh dunia. Dalam salah satu video yang diunggah, terlihat seorang wanita yang berhasil memangkas habis lemak tubuhnya berkat olahraga ini. Wanita tersebut berhasil menurunkan berat badannya dari 130 kg menjadi 65 kg.

Olahraga yang berfokus pada pergerakan perut dan hentakan tubuh ini tak hanya populer di kalangan wanita dewasa, tetapi juga banyak dilakukan oleh laki-laki dan anak-anak remaja. Terlepas dari keefektifannya dalam menurunkan berat badan, gerakan ini juga banyak dipertanyakan netizen. Apakah benar olahraga ini aman untuk dijalankan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero-hepatologi di RSU Brawijaya Depok dr Aru Ariadno, SpPD KGEH, FINASIM, menjelaskan risiko gangguan perut yang dapat timbul pada mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu jika mencoba-coba gerakan viral tersebut.

"Gerakan-gerakan seperti itu tidak akan mengakibatkan gangguan di perut sepanjang tidak ada kelainan di perut, seperti hernia, bekas operasi, atau kelainan otot dan tulang," kata dr Aru Ariadno saat dihubungi detikcom, Jumat (9/3/2023).

ADVERTISEMENT

dr Aru juga menekankan pentingnya memberikan jarak antara waktu olahraga dan waktu makan setidaknya dua jam untuk mencegah potensi terjadinya gangguan perut, seperti asam lambung.

"Untuk asam lambung juga tidak akan menyebabkan gangguan sepanjang dikerjakan jangan setelah makan," ucapnya

"Biasanya dibatasi dua jam setelah makan baru boleh berolahraga sebagaimana olahraga lainnya," lanjutnya.

NEXT: Risiko cedera

Selain dr Aru, dokter spesialis kesehatan olahraga di RS Columbia Asia dr Andhika Raspati, SpKO juga menyorot kemungkinan risiko cedera akibat gerakan hentakan yang terlalu keras.

"Di situ kan banyak hentakan, banyak gerakan di daerah pinggul yang menghentak-hentak, ini mungkin kurang cocok untuk orang yang punya masalah di daerah pinggang atau pinggul, misalnya ada gangguan tulang belakang atau saraf pinggang, itu mungkin bisa menjadi masalah," kata dr Andhika saat dihubungi detikcom, Kamis (9/3).

"Meskipun sekarang tidak ada keluhan, tapi kalau ada kelemahan otot atau ketidakstabilan tulang belakang yang tidak bergejala, nah ini takutnya kalau dia terlalu banyak menghentak, terutama awal-awal, dia bisa merasa nyeri," jelas dr Andhika.

Menurut dr Andhika, terdapat banyak pilihan olahraga lain yang bisa dijalankan dan memiliki risiko cedera yang lebih rendah. Ia menilai, pada dasarnya setiap olahraga dapat membantu menurunkan berat badan selama keseimbangan asupan kalori juga diperhatikan.

"Kalau untuk pemula, bisa ambil yang simple dan tidak banyak hentakan, misalnya jalan pagi, jalan cepat, bersepeda santai," tutur dr Andhika.

"Atau kalau mau yang seru-seruan di kelas, ya banyak senam-senam aerobik yang tidak terlalu menghentak seperti itu. Jadi dipilih yang low impact aerobic exercise juga banyak, manfaatnya juga bagus tanpa harus banyak hentakan seperti itu," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(naf/naf)
Senam Perut Anti Gendut
6 Konten
Media sosial lagi-lagi dibikin heboh, kali ini dengan gerakan senam perut yang diklaim efektif menurunkan berat badan. Tapi gerakannya serem, kayak kejang-kejang. Aman nggak sih?

Berita Terkait