Ingin Diet sambil Berpuasa? Begini Saran Dokter Gizi biar Nggak Gagal

Menahan haus dan lapar selama berjam-jam berpuasa tak jarang dijadikan peluang untuk menjalani diet. Berkurangnya asupan kalori dalam kurun waktu yang lama disebut-sebut efektif bikin berat badan turun. Benarkah demikian?

Spesialis gizi klinik dari RS Siloam TB Simatupang dr Christopher Adrian, M Gizi, SpGK berpendapat diet selama bulan Ramadan memiliki dua peluang, yakni efektif dan gagal. Keberhasilan diet tersebut tergantung pada orang yang menjalaninya. Jika sudah mengurangi asupan kalori, tetapi kalap saat buka bersama, diet mungkin tidak berhasil.

"Kebutuhan harian kalori kita orang dewasa kurang lebih 1700-2100 kalori sehari. Kalau dia menghabiskan kalori hanya saat minum takjil, berarti kalorinya 'kan sangat surplus, itu yang jadi masalah. Berat badan nggak akan turun," papar dr Christopher saat ditemui detikcom di RS Siloam TB Simatupang, Jumat (17/3/2023).

Cara efektif untuk menurunkan berat badan bagi yang sedang diet adalah dengan melakukan restruksi kalori. Input kalori harus lebih kecil dari outputnya. Selama puasa, input makanan dibatasi dengan jam-jam tertentu, yaitu saat sahur dan buka puasa.

"Kalau saat buka bablas makan mi instan, gorengan, kolak, cendol, duren, kalorinya malah berlebih dari kebutuhan kalori dia. Malah jangan-jangan asupannya lebih besar daripada dia nggak puasa. Berat badan jadi naik deh," tambahnya.

Kurang tidur dan berolahraga juga berpotensi menggagalkan diet seseorang. Hal ini karena output kalori yang seharusnya terjadi ketika olahraga menjadi nihil.

"Saat puasa, siang-siang baring, tidur, nggak olahraga. Itu akan menurunkan output kalori. Resting kalori turun. Kalori yang dibakar jadi berkurang. Yang tadinya nge-gym jadi nggak gym. Yang tadinya jalan keluar, keliling, jadi di rumah doang," ungkap dr Christopher.

Beberapa cara dapat dilakukan demi menyukseskan diet saat puasa. Berikut tipsnya.

• Perhatikan asupan makanan selama sahur dan buka puasa. Komposisi menu harus dengan gizi seimbang
• Tetap konsumsi karbohidrat saat makan berat
• Hindari makan takjil berlebihan saat berbuka
• Rutin berolahraga (bersepeda, berenang, jogging)
• Istirahat yang cukup