Beberapa waktu lalu, David Beckham buka-bukaan soal gangguan mental yang diidapnya. Mantan pesepakbola asal Inggris ini mengaku bahwa selama ini mengalami gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah promosi film dokumenter terbarunya. Dokumenter itu akan menampilkan cerita-cerita biografi sang pesepakbola yang belum pernah diungkapkan sebelumnya.
Buka-bukaan tentang kondisinya sejak tahun 2006
Beckham bukan pertama kalinya buka-bukaan soal gangguan mental yang dialaminya. Pada tahun 2006, ia sudah pernah menyinggung soal OCD yang diidapnya.
Suami Victoria Beckham ini mengaku kerap kesulitan untuk berhenti bertindak atas dorongan yang terjadi meskipun sudah berusaha mencoba.
"Saya mengidap gangguan obsesif kompulsif di mana saya harus membuat segalanya dalam garis lurus atau semuanya harus berpasangan," ucap Beckham dikutip dari The Guardian, Selasa (2/5/2023).
"Saya akan menaruh kaleng Pepsi saya di lemari es dan jika ada terlalu banyak maka saya akan menaruhnya di lemari lain di suatu tempat karena semuanya harus sempurna," sambungnya.
Selalu bersih-bersih
Tidak hanya menaruh benda secara berurutan, David Beckham mengaku juga selalu ingin bersih-bersih. Ia menambahkan bahwa butuh waktu hingga berjam-jam untuk bisa membersihkan seisi rumah.
"Fakta bahwa ketika semua orang di tempat tidur saya kemudian berkeliling, membersihkan lilin, menyalakan lampu ke pengaturan yang tepat, memastikan semua tempat rapi. Saya benci turun di pagi hari dan ada cangkir, piring, dan mangkuk," ucapnya lagi.
Kecanduan Rasa Sakit
Lebih lanjut ia juga mengaku kerap menghitung pakaian dan menempatkan majalah dalam pola yang simetris. Tak hanya itu, Beckham menambahkan bahwa penyebab ia terus membuat tato adalah karena kecanduan rasa sakit.
Penyebab dan Gejala OCD
OCD menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tak diinginkan (obsesi) yang membuat pasien melakukan perilaku berulang (kompulsi). Gangguan mental ini dapat mengganggu keseharian pengidapnya.
Gangguan mental OCD umumnya lebih sering dialami oleh wanita daripada pria. Berikut ini adalah beberapa penyebab seseorang mengalami gangguan mental OCD, yaitu:
- Faktor keturunan atau genetik
- Adanya perbedaan fisik di bagian tertentu dalam otak
- Mengalami depresi dan kecemasan
- Memiliki pengalaman trauma masa lalu
Pengidap OCD biasanya akan menunjukkan tanda-tanda berupa gangguan obsesi dan kompulsi. Namun, tak jarang juga pasien hanya memiliki gangguan obsesi saja atau kompulsi saja. Berikut beberapa gejala yang ditunjukkan pengidap OCD dikutip dari Mayo Clinic:
Gejala Obsesi
- Ingin semuanya teratur dan simetris
- Pikiran agresif tentang kehilangan kendali dan melukai diri sendiri atau orang lain
- Muncul pikiran tak diinginkan
- Takut kotor atau terkontaminasi
- Keraguan dan kesulitan menoleransi ketidakpastian
Contoh tanda gejala obsesi dalam keseharian antara lain:
- Ragu sudah mengunci pintu atau mematikan kompor
- Mengalami stres ketika melihat objek yang tidak teratur
- Menghindari situasi yang memicu obsesi seperti berjabat tangan
- Takut kotor atau terkontaminasi dengan menyentuh benda tertentu
Gejala Kompulsif
- Suka sesuatu yang berurutan
- Menuntut kepastian dan suka mengikuti rutinitas ketat
- Selalu ingin mencuci dan membersihkan
- Selalu ingin memeriksa dan cenderung perhitungan
Contoh tanda gejala kompulsif dalam keseharian antara lain:
- Mencuci tangan berulang kali
- Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikan sudah dikunci atau tidak
- Memeriksa kompor berulang untuk memastikan sudah dimatikan
- Menghitung dalam pola tertentu
Simak Video "Video: Kriteria Obat untuk Gangguan Mental"
(avk/kna)