Dokter Forensik 'Ngonten' Cerita Mistis, Tak Semua Terjangkau Nalar Medis?

Round Up

Dokter Forensik 'Ngonten' Cerita Mistis, Tak Semua Terjangkau Nalar Medis?

Celine Kurnia - detikHealth
Selasa, 09 Mei 2023 05:30 WIB
Dokter Forensik Ngonten Cerita Mistis, Tak Semua Terjangkau Nalar Medis?
dr Stephanie viral sekaligus kontroversial gegara konten mistis dalam balutan forensik (Foto: dok. diolah)
Jakarta -

Sosok dokter forensik bernama dr Stephanie baru-baru ini viral di media sosial. Ia merupakan konten kreator TikTok dan Youtube yang sering membagikan pengalaman mistis selama menjalani hidup sebagai dokter forensik.

Konten-kontennya berhasil mendapat jutaan penonton, likes, dan share di TikTok. Konten tersebut misalnya ketika ia mendapat ucapan terima kasih dari mayat tanpa nama, didatangi arwah bayi, dan menangani korban yang merupakan selingkuhan.

Mengenal Sosok dr Stephanie

dr Stephanie lahir di Jakarta, 20 April 1987. Pemilik nama lengkap dr Stephanie Renni Anindita, SpFM itu merupakan lulusan S1 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pelita Harapan. Ia melanjutkan pendidikan dokter spesialis di FK Universitas Diponegoro, Semarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pernah praktik di rumah sakit bhayangkara. Namun, sekarang dr Stephanie memfokuskan diri menjadi dosen tidak tetap Universitas Kristen Duta Wacana. Aktivitas ini ia lakukan untuk memenuhi passionnya dalam mengajar.

ADVERTISEMENT

Awal Mula Jadi Kreator 'Konten Mistis'

Profesinya sebagai dokter forensik membuat dr Stephanie sering praktik di kamar jenazah. Oleh karena itu, tak jarang ia mengalami kejadian yang belum bisa dijelaskan secara ilmiah. Kisah-kisah mistis itu kemudian dibagikannya melalui konten setelah mendapat dorongan dari teman-temannya.

"Sebenarnya dulu saya pernah jadi narasumber di Kisah Tanah Jawa, terus di Lentera Malam. Waktu ditanya 'Dokter sharing cerita seram nggak?' Saya bingung karena bagi saya biasa aja. Terus akhirnya beberapa teman bilang 'Coba deh kamu sharing cerita-cerita yang lain. 'Kan masih banyak tuh. Mana tahu kamu sharing, ada teman-teman yang merasa relate atau memetik pelajaran dari kasus yang dialami," cerita dr Stephanie kepada detikcom dalam wawancara daring, Senin (8/5/2023).

Ia pun mulai membuat konten sejak 1-2 bulan terakhir. dr Stephanie mengaku senang dapat berbagi pengalaman dan feedback melalui kontennya

"Misalnya ada teman-teman yang masih nanya penasaran untuk tahu lebih lanjut, saya belajar lagi juga. Di dunia kedokteran memang belajar seumur hidup," katanya.

Motivasi Jadi Content Creator

Meskipun awalnya didorong oleh beberapa teman, pembuatan konten mistis tersebut bukan tanpa tujuan. Ia menjelaskan tujuan dari setiap konten tersebut adalah mengedukasi masyarakat dari kasus yang pernah ditanganinya.

"Tujuan awal itu untuk memberi edukasi karena saya belajar banyak banget dari kasus-kasus yang saya tangani. Saya mau sharing ke masyarakat luas, semoga mereka nggak mengalami apa yang dialami oleh korban-korban yang saya tangani," ungkap dr Stephanie.

"Saya mau orang sadar kalau masih ada beberapa hal yang nggak atau belum dijelaskan secara medis. Dari hal-hal tersebut, banyak yang bisa kita pelajari," lanjutnya.

NEXT: Kontroversi soal etika medis

Netizen Pertanyakan Etika Ber-Medsos dr Stephanie

Selama menjadi konten kreator, ia mengaku pernah diingatkan dan mendapat pertanyaan dari netizen tentang kode etik terkait konten-kontennya.

Menanggapi komen netizen, dr Stephanie mengaku senang karena ada yang mengingatkan. Ia pun menjelaskan bahwa seluruh kontennya merujuk kepada fatwa Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) tentang etika dokter menggunakan media sosial.

"Tenaga kesehatan bukan berarti nggak bermedia sosial. Boleh, asal sharing informasi, misalnya tentang kesehatan harus ada dasar ilmiahnya. Terus misalnya kita mau kasih ilustrasi kasus, kita jelaskan, identitas pasien harus disamarkan," papar dr Stephanie.

"Saya samarkan nama, tempat, identitas, bahkan kadang kronologi saya ganti supaya melindungi korban dan keluarganya. Tapi inti yang mau saya sampaikan, keadaannya, itu benar," sambungnya.

Selain agar tidak melanggar kode etik, tujuan dr Stephanie menyamarkan identitas pasien juga untuk melindungi pasien dan korban dari anggapan buruk masyarakat.

"Karena kadang korban dibilang mati penasaran, orang bilang 'Jangan-jangan selama hidup orang itu berbuat buruk atau keluarganya gimana.' Itu yang saya hindari. Walau nanti saya jelaskan secara medis seperti ini, yang belum bisa dijelaskan secara medis seperti ini, tapi berusaha agar tidak terdeteksi kasus realnya," jelas dr Stephanie.

Hal-hal yang Tak Bisa Dijelaskan Medis

Menurutnya, ada kejadian yang tidak bisa dijelaskan secara medis. Untuk kasus yang masih dapat ditemukan penjelasan medisnya, dr Stephanie akan menjelaskan sesuai dengan keilmuan sebaik mungkin.

"Tapi saya waktu itu ketemu benda-benda asing di perut korban: jarum, paku, silet, tapi saya nggak tahu masuknya dari mana karena saluran cerna masih utuh nggak ada luka. Pokoknya ya ini ketemu di dalam sini, tapi di saluran cerna tidak ada perlukaan atau tanda-tanda kekerasan. Saya jelaskan apa adanya," cerita dr Stephanie.

dr Stephanie pun berpesan kepada masyarakat agar selalu berbuat dan menanamkan niat baik. Kematian adalah hal yang tidak dapat diprediksi, bahkan mungkin lebih dekat dari yang orang kira.

"Selama kita masih diberi napas, saran saya kita lakuin yang terbaik. Minimal jangan menyakiti orang lain. Berbuat baik dan selalu tanamkan niat baik dalam hati," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Konten Mistis Dokter Forensik
17 Konten
Viral dokter forensik yang sering berbagi kisah mistis di TikTok dan YouTube selama mengotopsi jenazah, seperti didatangi arwah bayi dan mendapat ucapan terima kasih dari mayat tanpa nama. Tak sedikit netizen yang menyinggung soal kode etik.

Berita Terkait