Beberapa waktu terakhir kualitas udara di wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya menjadi sorotan. Indeks kualitas udara Jakarta sedang buruk hingga ditandai dengan langit yang tampak berkabut meski sebenarnya adalah debu polusi.
Kondisi udara yang penuh dengan polusi dapat mengakibatkan masalah kesehatan pada anak. Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menyoroti bahwa ada banyak masalah kesehatan yang dapat dialami anak dari paparan polusi.
"Saya kira dengan global warming dan cuaca ekstrem itu membuat banyak masalah kesehatan. Misalnya infeksi pernapasan, batuk, pilek, meler, dan itu terjadi bolak-balik," ucap dr Piprim ketika ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).
Selain polusi udara yang makin meningkat, dr Piprim juga menyoroti perubahan cuaca ekstrem yang juga meningkatkan risiko masalah kesehatan anak.
"Penyakit yang mengintai karena perubahan cuaca ekstrem ya biasanya infeksi saluran pernapasan akut ya, kemudian kalau dia ada alergi, itu juga bisa meningkat alerginya. Saya kira itu yang lebih dominan," jelasnya lagi.
Adapun lebih lanjut, dr Piprim juga memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menghindarkan anak dari polusi udara. Salah satunya adalah dengan menjaga kualitas udara dalam rumah.
"Orang tua mesti waspada, anak-anak jangan diumbar saat cuaca memburuk memang sebaiknya di rumah saja. Kita lindungi anak jangan terpapar polusi langsung ya. Ajarkan anak juga untuk memakai masker," jelasnya.
"Secara umum di rumah mestinya lebih aman bila dibandingkan di luar rumah. Kecuali ventilasi rumahnya memang buruk. Rumah itu kalau ventilasinya bagus saya kira itu lebih kondusif," pungkasnya.
Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Asbes Tetap Berbahaya Meski Ditutup Plavon"
(avk/up)