Kualitas udara DKI Jakarta lagi-lagi masuk kategori zona merah alias tidak sehat dengan US AQI 151. Konsentrasi PM 2.5 tercatat 15,1 kali lipat dari pedoman kualitas udara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak pukul 03:00 WIB hingga pantauan terakhir 05:45 WIB.
Berdasarkan perkiraan IQ Air, ada 4.900 kematian yang dilaporkan di Jakarta sejauh pemantauan 2023 akibat polusi udara.
Kualitas udara buruk juga dilaporkan di Tangerang Selatan, dengan angka air quality index lebih tinggi di 187. Seperti diketahui, efek polusi berdampak serius pada sejumlah organ termasuk paru-paru, misalnya risiko terkena infeksi saluran dan pernapasan akut (ISPA).
Namun, studi baru-baru ini menunjukkan potensi risiko lain di balik polusi udara yakni attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) khususnya pada anak. Bagaimana kaitannya?
Hasil Studi
Riset melibatkan 164 ribu anak yang bersekolah di China. Mereka yang sehari-harinya terpapar setiap 10 mikrogram PM 2.5 per kubik, 1,65 kali lebih mungkin didiagnosis ADHD.
Rata-rata PM2.5 di salah satu kota di provinsi Xianjiang China, misalnya Kashgar, hampir 115 mikrogram per meter kubik, jauh lebih tinggi daripada standar udara tahunan rata-rata. Namun, tetap saja tidak ada tingkat polusi udara yang aman, demikian peringatan rekan penulis studi Profesor Yuming Guo.
Studi lain yang dirilis jurnal Environment International melihat anak-anak yang tinggal di daerah berpolusi tinggi 62 persen berisiko terkena ADHD. Sebaliknya, anak-anak yang tinggal di daerah bebas polusi memiliki risiko 50 persen lebih rendah terkena gangguan mental.
Data tersebut diambil dari hasil pemantauan 37 ribu anak di Vancouver. Para peneliti mengambil data administrasi kelahiran di Metro Vancouver, Kanada, antara tahun 2000 hingga 2001, data kasus ADHD dari catatan rumah sakit, kunjungan dokter dan resep, melihat tingkat keparahan dan paparan lingkungan.
ADHD adalah salah satu gangguan perkembangan saraf paling umum. Sekitar 5-10 persen anak-anak terpapar racun lingkungan seperti timbal, ibu yang menggunakan narkoba, penggunaan alkohol, merokok selama kehamilan dan saat ini polusi udara.
NEXT: Efek Lain
Simak Video "Video: Langit Jakarta Cerah, Kualitas Udara Hari Ini Sehat!"
(naf/naf)