Dunia kembali dibuat gempar oleh kemunculan penyakit baru. Baru-baru ini, seorang wanita asal Jepang meninggal dunia akibat terinfeksi virus Oz.
Kasus tersebut merupakan kematian pertama di dunia yang disebabkan oleh virus Oz. Hal ini juga memunculkan rasa ingin tahu masyarakat dunia, seperti apa gejala infeksi virus Oz? Apakah virus baru ini berpotensi untuk menular dan masuk ke Indonesia? Berikut fakta-faktanya.
1. Kronologi Pasien
Dikutip dari South China Morning Post, virus ini menyerang wanita asal Jepang pada musim panas 2022. Awalnya, wanita berusia 70-an itu datang ke rumah sakit dengan mengeluhkan gejala berupa demam dan kelelahan.
Namun setelah kondisinya memburuk, dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada wanita itu. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan seekor kutu yang membesar pada paha kanan bagian atas wanita tersebut.
"Ditemukan kutu yang membesar di paha kanan atasnya," ucap salah satu tenaga medis yang merawatnya, dikutip dari SCMP, Senin (26/6/2023).
2. Ditularkan Spesies Kutu
National Institute of Infectious Disease (NIID) di Tokyo menuturkan virus Oz diduga ditularkan oleh spesies kutu testudinarium Amblyomma yang terdapat di prefektur barat Ehime.
"Virus Oz diperkirakan ditularkan melalui gigitan kutu," ujar institut tersebut.
Lebih lanjut, NIID menerangkan infeksi virus Oz sebenarnya belum tentu berakibat fatal. Kendati demikian, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terkait gejala dan bahayanya.
3. Vaksinnya Belum Ditemukan
NIID Jepang mengatakan hingga saat ini, belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk melawan virus Oz. Meski begitu, antibodi dari virus ini ditemukan pada sejumlah satwa di beberapa wilayah di Jepang.
Dikutip dari Kyodo News, antibodi virus Oz telah ditemukan pada monyet, babi hutan, dan rusa di prefektur Chiba, Tokyo, Gifu dan Mie, Wakayama dan Yamaguchi, serta Oita. NIID juga menyebut dua orang pemburu di Yamaguchi juga memiliki antibodi tersebut.
NEXT: Virus Oz Sudah Ada Sejak 2015
Simak Video "Video: Jangan Anggap Remeh Kutu pada Kucing!"
(suc/suc)