Merkuri merupakan sebuah jenis logam berat yang berbahaya. Bahan ini tergolong toksik, tahan urai, dan dapat terakumulasi dalam tubuh.
Namun masih ada banyak produsen nakal yang menggunakan merkuri sebagai bahan tambahan untuk produk kosmetik. Belum lama ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) mengumumkan temuan 1.541 produk kosmetik ilegal sepanjang 2022. Kebanyakan temuan tersebut mengandung merkuri di dalamnya.
Dokter spesialis kulit kelamin dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK, menjelaskan kandungan merkuri dalam produk kosmetik ilegal dapat menyebabkan berbagai masalah kulit.
"Tanda dan gejala pada kulit yang bisa muncul adalah rasa gatal, kemerahan pada wajah, intermittent flushing, ruam pada tangan, bintil berair, kemerahan pada telapak tangan dan telapak kaki, kerontokan rambut," ucap dr Nyoman ketika dihubungi detikcom, Jumat (3/7/2023).
"Dapat juga terjadi alergi pada kulit secara keseluruhan (systemic allergic dermatitis) pada beberapa kasus," sambungnya lagi.
dr Nyoman menambahkan pada penggunaan jangka panjang kandungan merkuri bisa menimbulkan dampak kesehatan yang lebih berbahaya. Bahkan salah satunya berkaitan dengan kesehatan mental.
"Bahaya merkuri jika dipakai jangka panjang dapat mengalami peningkatan kadar merkuri dalam darah. Hal itu bisa menyebabkan sakit kepala, delirium, kejang, demensia, nyeri hingga pandangan kabur," jelas dr Nyoman.
"Pada kasus lain juga bisa menyebabkan gangguan bicara, gangguan ingatan, ketidakstabilan emosi, depresi, kecemasan, perubahan kepribadian, gangguan konsentrasi, gangguan tidur, tremor, gangguan saraf dan ginjal hingga gangguan kardiovaskular takikardia," sambungnya.
Simak Video "Video: Soal Operasi Karsinoma Sel Basal yang Dijalani Chef Gordon Ramsay"
(avk/naf)