Viral Slow Living ala Lulu Tobing, Psikolog Ungkap Manfaatnya Bagi Mental

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 18 Jul 2023 15:29 WIB
Lulu Tobing jalani gaya hidup slow living. (Foto: Instagram: @lutob)
Jakarta -

Belum lama ini artis Lulu Tobing buka-bukaan soal gaya hidup slow living yang tengah dijalaninya. Dalam sebuah perbincangannya dengan Melaney Ricardo, ia mengaku kini tak memiliki ambisi dan enggan berkompetisi.

"Gue kalau nggak ada kerjaan ya gue nikmati kehidupan gue yang sekarang ini. Gue akhirnya nggak jadi sirik sama orang-orang yang masih dipuji-puji," ucap Lulu Tobing di kanal Youtube Melanie Ricardo, Senin (10/7/2023).

"Gue benar-benar hidup gue slow banget ya. Gue nggak kompetitif orangnya, gue tidak ambisius, gue slow banget. Seumur-umur nggak punya ambisi jadi gue cuman go with flow," sambungnya.

Terkait dengan gaya hidup slow living yang beberapa waktu terakhir menjadi sorotan, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menjelaskan bahwa gaya hidup slow living memiliki kemiripan dengan mindfulness dalam menjalani hidup.

"Slow living itu adalah gaya hidup dimana orang kembali fokus pada proses alam atau lingkungan. Dia tidak lagi asal jadi asal dapat. Jadi dia betul-betul mengikuti dan menikmati prosesnya," ucap Sari ketika dihubungi detikcom, Selasa (18/7/2023).

"Jadi slow living itu kembali mendekat pada alam kembali menikmati proses hingga bisa mengurangi teknologi, kalau dalam psikologi mirip dengan mindfulness," sambungnya.

Lebih lanjut, Sari menambahkan bahwa gaya hidup ini memiliki beragam manfaat yang baik untuk kesehatan jiwa. Manfaat utamanya adalah membuat seseorang menjadi lebih fokus pada diri sendiri.

"Manfaatnya membuat fokus pada diri napas, pikiran, dan perasaannya dengan semua keadaannya. Gaya hidup ini bisa membuat seseorang menjadi lebih menghargai dengan apa yang dimiliki sekarang," ungkapnya.

Terkait dengan pilihan hidup seseorang yang memilih untuk hidup tanpa ambisi, menurutnya tidak ada yang salah dengan pemilihan gaya hidup tersebut. Sari mengatakan yang terpenting adalah bagaimana seseorang itu menjalankan fungsinya di kehidupan.

"Orang melakukan sesuatu pasti ada selera yang cocok dengan dia. Slow living memang seakan-seakan memang hidup tanpa ambisi, mindful dengan apa yang dimiliki saat ini dia lakukan lagi," kata Sari.

"Pastikan ketika menjalani slow living fungsi perkembangan di usia Anda tetap berjalan. Kalau di usia pekerja ya tetap bekerja. Slow living itu hanya gaya, cara, atau hanya metodenya. Tapi fungsi dia sebagai individu sesuai dengan usianya perlu tetap berjalan. Baru dikatakan secara mental dia sehat," pungkasnya.



Simak Video "Video: Risiko Kesehatan yang Bisa Terjadi Saat Menopause"

(avk/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork