Seorang influencer diet vegan asal Rusia, Zhanna Samsonova (39), meninggal dunia setelah menjalani diet ekstrem. Ia dikenal akan metode dietnya yang hanya mengonsumsi buah dan sayuran mentah.
Sudah 10 tahun, Samsonova menjalani pola diet ekstrem 'fruitarianisme', yang membuatnya hanya mengkonsumsi nabati mentah yang terdiri dari buah-buahan, kecambah biji bunga matahari, smoothie buah, dan jus. Juga selama enam tahun terakhir Samsonova tidak mengkonsumsi air dan menggantinya dengan sari dari buah dan sayuran.
Ibu dari Samsonova, Vera Samsonova melaporkan, putrinya meninggal setelah mengalami infeksi mirip kolera. Kondisinya diperburuk dengan kondisi fisiknya yang kelelahan. Sebelum meninggal, Samsonova juga sempat mengeluh tidak bisa berjalan dan sulit tidur. Bahkan untuk menaiki satu anak tangga saja,a ia butuh waktu beberapa menit.
"Dia sudah meninggal, dia tidak ada lagi," kata Vera kepada media Rusia, dikutip dari Daily Mail, Sabtu (5/8/2023).
"Tolong berhenti menulis hal-hal buruk, itu sangat menyakitkan. Dia memilih jalan ini. Saya bertengkar selama bertahun-tahun (tetapi) dia tidak mendengarkan ibunya," imbuh Vera.
Vera juga menjelaskan, dirinya sudah berkali-kali memperingatkan putrinya perihal bahaya pembatasan asupan makan secara ekstrem. Vera selalu mendorong putrinya untuk mencari bantuan sembari tetap mengkonsumsi makanan sehat. Namun, putrinya selalu menolak.
Beberapa pihak memang mendukung metode diet serupa yang dijalani Samsonova. Mereka meyakini, diet seperti ini dapat membantu pencernaan dan hidrasi tubuh, meningkatkan kognisi, dan memberikan lebih banyak energi dengan detoksifikasi alami.
Di samping itu, sejumlah praktisi medis juga menyoroti dampak bahaya dari metode diet ekstrem ini. Berikut beberapa kondisi pada tubuh yang bisa terjadi akibat diet ekstrem:
Malnutrisi
Metode diet rendah kalori seperti yang dijalani Samsonova memang akan menyebabkan penurunan berat badan secara cepat. Namun jika dilakukan dalam waktu lama, asupan kalori yang terlalu sedikit dapat memicu kerusakan jaringan otot, yang sebenarnya diperlukan untuk proses pembakaran kalori dalam tubuh.
Selain itu, kondisi kekurangan protein juga dapat memicu gangguan penyembuhan luka, pensinyalan saraf, dan pencernaan. Mengacu pada National Eating Disorders Association, kekurangan kalori dan lemak dapat menyebabkan kulit kering, dan rambut menjadi rapuh dan rontok.
Simak Video "Video: Steak Nabati Dilarang? Aturan Baru Uni Eropa Bikin Heboh"
(vyp/vyp)