Kondisi udara yang buruk di Jakarta kini menjadi sorotan banyak pihak. Selain risiko gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular juga dikhawatirkan mengintai mereka yang sering terpapar polusi udara.
Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis paru dr Agus Dwi Susanto, SpP. Ditegaskannya, dalam jangka waktu pendek, paparan polusi udara dapat memicu masalah pernapasan berupa batuk, infeksi saluran napas, hingga risiko asma pada orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki riwayat asma.
Di samping itu, polusi udara juga berisiko memicu penyakit kardiovaskular. Di antaranya yakni penyakit stroke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Paparan polusi udara) menyebabkan terjadinya gangguan pada vaskular dan berhubungan dengan risiko hipertensi, peningkatan risiko pembekuan darah, berhubungan dengan terjadinya penyakit jantung," ungkapnya dalam diskusi daring, Selasa (8/8/2023).
"Stroke 23 sampai 37 persen yang kematian dini karena stroke, itu hubungannya sama polusi udara. Sebanyak 16,9 persen dari 15 juta stokre setiap tahun terjadi karena polusi," sambung dr Agus.
Menurutnya, kasus stroke akibat paparan polusi udara ini berkenaan dengan kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi) yang juga muncul karena polutan. Mengacu pada riset, polutan memicu kasus stroke lebih banyak tujuh kali lipat dibandingkan stroke secara umum.
(vyp/kna)











































