.webp)
Kualitas udara DKI Jakarta dan lima wilayah lain yakni Tangerang Selatan, Tangerang, Serang, Denpasar, memasuki zona merah pagi ini. Air Quality Index (AQI) kelima daerah tersebut berada di atas 150, alias tidak sehat.
Jika dirinci lebih lanjut, kadar PM 2.5 DKI Jakarta bahkan berwarna ungu, berada di level 'alert', lantaran sangat tidak sehat.
"Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini 15,6 kali lipat di atas pedoman aman kyalitas udara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," jelas IQAir, dalam situs resminya, dikutip Selasa (8/8/2023) dalam pantauan 6:41 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sepekan terakhir, hanya Sabtu (5/8) kualitas udara DKI berada di zona oranye, artinya hanya berbahaya untuk kelompok sensitif. Sisanya, berwarna merah di temperatur kisaran 32-33 derajat Celcius dengan kecepatan angin 18 km/jam.
Siapa sangka, di Tangerang Selatan, kualitas udaranya jauh lebih parah. Konsentrasi PM 2.5 dalam periode yang sama bahkan mencapai 29,4 kali lipat dari batas WHO, nyaris di angka 30 kali lipat. Seminggu ke belakang, kualitas udara Tangsel setiap pagi selalu berada di zona merah.
Masyarakat diimbau untuk selalu memakai masker saat keluar ruangan, menutup jendela untuk menghindari masuknya polusi, memakai air purifier, dan sementara menunda berolahraga di luar ruangan.
Tren yang sama dilaporkan juga di Denpasar, meskipun konsentrasi PM 2.5 di sana relatif lebih rendah ketimbang di DKI dan Tangsel.
"Konsentrasi PM 2.5 di Denpasar 12,2 kali lipat melampaui pedoman WHO," tulis situs IQAir.
Ini menjadi perhatian bagi warga sekitar lantaran dalam sepekan terakhir sejak pemantauan di 5 Agustus, hanya hari ini berstatus zona merah. Pada Rabu dan Kamis bahkan sempat di zona hijau alias kualitas udara terpantau sehat.
(naf/naf)
