Viral Tren 'Barbie Botox' di TikTok, Suntik Botox demi Leher Ramping dan Jenjang

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 09 Agu 2023 13:31 WIB
Margot Robbie pemeran Barbie. (Foto: Vianney Le Caer/Invision/AP)
Jakarta -

Film Barbie yang tayang belum lama ini memicu tren baru bagi banyak wanita yang bermimpi memiliki bentuk tubuh sempurna. Belakangan viral tren 'Barbie Botox' sebagai upaya tampil ramping seperti boneka plastik ikonik itu.

Tidak sedikit wanita yang menceritakan pengalamannya di TikTok setelah melakukan prosedur 'Barbie Botox'. Mereka juga menunjukkan gambar otot pundak mereka sebelum dan setelah disuntik botox.

Mereka mengklaim mengatakan tren 'Barbie Botox' tidak hanya membuat leher mereka tampak lebih panjang dan ramping, tetapi juga 'meredakan ketegangan' dan 'memperbaiki postur tubuh'. Dalam video yang diposting oleh @upkeepbeauty, dia memuji prosedur tersebut dan menunjukkan kemajuannya satu bulan setelah menyelesaikannya dan mengaku merasa lebih santai.

Prosedur tersebut berlangsung kurang dari satu jam dan biaya sekitar 800 poundsterling atau sekitar Rp 15 juta. Penyuntikan botoks dilakukan di otot bahu untuk membuatnya rileks dan menyusut.

Botox adalah merek paling terkenal dari zat toksin botulinum, digunakan untuk melumpuhkan otot wajah dengan tujuan mengurangi kerutan.

Suntikan tersebut bekerja dengan menghalangi sinyal antara saraf dan otot. Saat disuntikkan ke dalam otot trapezius, otot menyusut karena rangsangan yang berkurang, membuat leher tampak lebih kurus dan berkontur.

Pengguna TikTok lainnya @isabell.lux, yang memiliki lebih dari 500.000 pengikut, mengatakan dia terlihat 'mungil' dan 'seperti bayi burung' setelah Botox di otot lehernya.

Dr Thuha Jabbar, seorang dokter estetika dan pendiri Almas Dentistry & Aesthetics di London, mengatakan perawatan ini juga bermanfaat bagi orang yang memiliki pekerjaan kantoran.

"Otot-otot ini sering menumpuk ketegangan, terutama pada individu yang menghabiskan waktu berjam-jam di meja atau membawa tas berat, yang menyebabkan ketidaknyamanan," ujarnya kepada DailyMail.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa tren tersebut dapat merusak otot dan mungkin tidak memicu efek pelangsingan leher yang sama untuk semua orang.



Simak Video "Video Barbie Hsu Meninggal karena Pneumonia"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork