Seorang ibu rumah tangga berinisial DW (39) meninggal dunia setelah mengikuti perlombaan balap karung di Kerinci, Jambi dalam perayaan HUT RI Ke-78. Pihak kepolisian setempat mengatakan, DW diduga meninggal dunia karena kelelahan.
"Korban diduga kelelahan setelah selesai melaksanakan lomba balap karung. Sekira pukul 16.30 WIB korban dinyatakan meninggal dunia," ungkap Kapolsek Batang Merangin, Iptu Julisman, dikutip dari detikSumut, Sabtu (19/8/2023).
Kejadian ini menjadi viral di media sosial karena detik-detik momen wanita tersebut tumbang terekam dalam sebuah video. Dalam video tersebut nampak DW tengah mengikuti lomba dan masih terlihat normal hingga ia sampai ke garis finish. Namun dalam hitungan detik, DW tiba-tiba jatuh ke tanah setelah baru saja menyelesaikan lomba.
Warga di sekitar DW lantas panik melihat kondisinya seperti itu. Warga lalu melarikan DW ke Puskesmas Tamiai untuk melakukan penanganan medis. Namun ketika tiba di Puskesmas, DW dinyatakan telah meninggal dunia.
Sorotan Dokter Jantung
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito A Damay, SpJP menjelaskan ada kemungkinan kelelahan bukan menjadi penyebab satu-satunya DW meninggal dunia. Fenomena mati mendadak tersebut bisa juga dipicu oleh masalah jantung yang sudah ada, namun tidak disadari.
"Aktivitas fisik berat dapat memicu kondisi penyakit jantung yang mungkin sudah ada namun tidak disadari, terutama jika seseorang belum pernah melakukan pemeriksaan medis," terang dr Vito kepada detikcom, Sabtu (19/8/2023).
dr Vito menjelaskan pada orang dengan usia muda, masalah irama jantung kerap menjadi penyebab serangan jantung. Sedangkan pada seseorang yang usianya lebih tua, penyebab serangan jantung lebih disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah koroner.
"Faktor risiko seperti obesitas dan hipertensi juga sering ditemukan dalam kasus-kasus seperti ini," ucapnya.
Lebih lanjut, dr Vito meminta masyarakat lebih sering untuk memeriksakan kondisi kesehatan. Dengan melakukan skrining, maka potensi-potensi penyakit yang muncul dapat diminimalisir atau ditangani lebih cepat. Pasalnya, aktivitas fisik yang berat bisa saja memicu kondisi penyakit jantung yang mungkin tidak disadari.
"Menurut American Heart Association, sangat dianjurkan untuk melakukan skrining kesehatan jantung saat berusia 20 tahun. Setelah memasuki usia 30 tahun, penting untuk menjalani pemeriksaan medis rutin, termasuk EKG, Foto X-Ray Thorax, dan pertimbangkan pemeriksaan treadmill test bila diperlukan," bebernya.
"Meski Anda merasa sehat dan tanpa gejala, pemeriksaan tersebut penting untuk mendeteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah," sambungnya.
NEXT: Balap karung termasuk aktivitas fisik berat?
(avk/vyp)