Denny Sumargo ditantang tes DNA lagi untuk oleh Verny Hasan untuk mengetahui hubungan biologis dari anak sang DJ. Tes DNA kerap dilakukan untuk mengetahui hubungan biologis antara orang tua dan anak.
"Dia bikin satu postingan, yang postingan itu membuat orang menafsirkan macam-macam, kesannya hasil tes DNA saya yang dulu itu diragukan, kemudian kesannya saya tidak berani tes DNA kedua kali," kata Denny Sumargo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/8/2023).
Dalam tes DNA yang dilakukan Denny Sumargo di tahun 2019 silam, terbukti bahwa ia bukanlah ayah dari putri Verny Hasan.
Dalam dunia kedokteran, tes DNA (Deoxyribonucleic Acid) sangat luas digunakan untuk berbagai macam tujuan. Sederhananya, tes DNA ini digunakan untuk menilai profil genetik.
Spesialis forensik dan medikolegal dr Nadia Ulfah Faddila, SpFM profil genetik ini bertanggung jawab terhadap kondisi biologis seseorang, misalnya bisa menentukan apakah seseorang menderita penyakit atau kondisi medis tertentu, memiliki faktor risiko terhadap penyakit atau kondisi medis tertentu sehingga bisa dilakukan modifikasi lifestyle yang sesuai, atau apakah seseorang memiliki gen mutasi yang dapat diwariskan ke anak keturunannya.
"Karena DNA seseorang berasal separuhnya dari ayah biologis dan separuhnya dari ibu biologis, maka tes DNA juga bisa digunakan untuk menentukan garis keturunan, termasuk untuk menentukan siapa orang tua biologis seseorang," jelas dr Nadia kepada detikcom, Rabu (23/8/2023).
Tes DNA sampai saat ini sangat akurat untuk menentukan garis keturunan atau DNA paternitas, karena DNA itu sendiri adalah materi genetik yang memang diturunkan, separuhnya dari ayah dan separuhnya dari ibu.
"Pada pemeriksaan DNA untuk menentukan garis keturunan, maka yang dibandingkan adalah profil DNA antara ayah, ibu, dan anak," ujar dr Nadia.
Pada proses identifikasi dan penentuan garis keturunan, metode yang paling banyak digunakan untuk tes paternitas adalah STR (short tandem repeat) karena menggunakan DNA dari nucleus (inti sel). Namun, pada kondisi-kondisi tertentu di mana sampel DNAnya sudah rusak atau hanya sedikit jumlahnya, mtDNA (DNA mitokondria) bisa jadi opsi terbaik untuk pemeriksaan karena jumlah copy DNA nya jauh lebih banyak dibandingkan DNA dari nucleus.
"Akan tetapi karena mtDNA hanya diwarisi dari garis ibu, maka beberapa individu dari garis keturunan ibu yang sama bisa memiliki mtDNA yang sama sehingga tidak mungkin dilakukan identifikasi hanya berdasarkan mtDNA saja. Jadi, pilihan metode tes DNA tetap perlu disesuaikan dengan tujuan pemeriksaan dan kondisi sampel pemeriksaannya juga," tandasnya.
Simak Video "Video: Tes DNA Digunakan untuk Ketahui Minat-Bakat Siswa Sekolah Rakyat"
(kna/kna)