6 Fakta Pria Parepare Suntik Perbesar Mr P Berujung Nahas, Begini Kondisinya

Round Up

6 Fakta Pria Parepare Suntik Perbesar Mr P Berujung Nahas, Begini Kondisinya

Suci Risanti Rahmadania, Atta Kharisma - detikHealth
Selasa, 12 Sep 2023 06:30 WIB
6 Fakta Pria Parepare Suntik Perbesar Mr P Berujung Nahas, Begini Kondisinya
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Silvio Kopp
Jakarta -

Media sosial dihebohkan oleh aksi dua orang pria asal Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keduanya disebut nekat menyuntikkan minyak kemiri untuk memperbesar ukuran penisnya.

Namun bukannya membesar, kedua pria itu berakhir dengan kondisi penis yang mengalami infeksi sampai harus dirawat di rumah sakit untuk menjalani operasi.

Tapi siapa sangka, praktik suntik penis ini ternyata sering dilakukan oleh banyak orang. Kok bisa? Berikut fakta-faktanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kondisi Terkini Pasien

Kabag SDM RS Hasri Ainun Habibie Parepare Abdu Risal mengatakan, salah satu pasien berinisial MH datang ke RS dengan keluhan penis bernanah dengan bentuk yang tak beraturan. Adapun pasien tersebut datang ke RS pada Selasa (5/9) malam. Sementara satu pasien lainnya dirawat di RS yang berbeda.

"Bentuk tidak beraturan dan ada infeksi (bernanah)," ujarnya, dikutip dari detikSulsel, Senin (11/9/2023).

ADVERTISEMENT

Risal memaparkan, kondisi pasien MH saat datang ke klinik Rumah Sehat sebelum dirujuk ke RS Hasri Ainun pada Selasa (5/9) lalu sudah dalam kondisi lemas. Pasien kemudian dirawat sebelum operasi.
Saat ini menurut Risal telah ada tim penyakit dalam yang disiapkan untuk menangani pasien tersebut. Dan akan dikonsultasikan ke dokter bedah.

"Saya arahkan ke rumah sakit karena muntah-muntah dan lemas. Kemudian kami arahkan ke RS untuk mendapatkan penanganan dulu supaya membaik kondisinya," jelasnya.

2. Kronologi Pasien Suntik Perbesar Penis

Berdasarkan pengakuan salah satu pasien inisial MH ke pihak rumah sakit, dia menyuntikkan kemiri ke penisnya sudah sekitar setahun yang lalu. Namun baru merasakan efeknya belakangan ini.

"Dia akui kurang lebih setahun mi (menyuntik penis dengan minyak kemiri). Baru dia rasakan keluhannya (efeknya)," paparnya.

Ia menjelaskan awalnya pasien inisial MH tersebut berobat di klinik pengobatan gratis Rumah Sehat Al Kahfi. Setelah dilakukan pengecekan ada luka bernanah di penis.

"Sebelumya di datang ke klinik rumah sehat Al kahfi dengan keluhan ada pembesaran pada penis. Ada luka pada bagian di penis, ada luka bernanah," imbuhnya.

"Kami periksa semua termasuk apakah ada sifilis dan setelah kami konseling hasilnya negatif dan kemudian kami rujuk ke RS untuk mendapatkan pelayanan ini karena ini harus dioperasi," papar perawat luka di Rumah Sehat Al-Kahfi ini.

3. Suntik Mr P Ternyata Ngetren?

Kepala Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), dr Irfan Wahyudi, SpU, mengungkapkan sebenarnya kasus seperto dialami dua pria di Parepare tergolong banyak. Bahkan, pasien kerap kali tak sendiri, tetapi juga bersama teman-teman atau kelompok saat datang ke RS.

"Yang menyuntikkan biasanya tidak menetap praktiknya dan berpindah-pindah," tuturnya saat dihubungi detikcom, Senin (11/9).

4. Menggunakan Cairan Tertentu

Lebih lanjut, dr Irfan mengatakan praktik suntik penis itu umumnya dilakukan oleh tenaga non medis, dengan menggunakan carian berupa minyak dengan jenis dan komposisi tertentu.

Awalnya, penis memang terlihat membesar. Namun, menyuntikkan cairan tersebut berpotensi menimbulkan efek samping seperti peradangan, infeksi, hingga proses pembentukan jaringan parut yang membuat jaringan menjadi kaku, keras, dan tidak elastis.

"Selain itu adanya perubahan pada struktur jaringan penis akibat penyuntikan tsb akan menyulitkan pengembangan korpus kavernosum yang merupakan organ erektil penis yang mengembang saat ereksi. Hal ini bisa mengganggu proses ereksi dan menimbulkan efek nyeri," ucapnya.

"Komplikasi lokal berupa infeksi/ radang, nyeri saat ereksi dan adanya bagian jaringan penis yang rusak. Kalau infeksi lokal berlanjut bisa saja menjadi sistemik dan menjadi sepsis tapi biasanya pada kondisi dengan penyakit penyerta seperti diabetes mellitus ataupun penurunan imunitas tubuh," sambungnya lagi.

Next: Dicampur silikon

5. Ada Campuran Silikon

Dihubungi secara terpisah, spesialis andrologi dan seksologi Prof dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, menduga ada campuran silikon dalam minyak yang disuntikkan pria di Parepare. Menurutnya, campuran tersebut yang menyebabkan penis pria itu mengalami infeksi.

"Sebenarnya bukan di minyak kemirinya, tapi pada suntikannya. Minyak kemirinya dicampur biasanya. Kalau hanya minyak kemiri nggak mungkin lah kalau memang beneran kemiri. Biasanya dicampur silikon," terangnya.

"Kalau minyak kemiri saja, ya infeksi, nggak mungkin membesar," sambungnya.

6. Alasan Masih Sering Dilakukan

Prof Wimpie mengungkapkan salah satu alasan mengapa suntik penis abal-abal masih menjadi 'tren' lantaran minimnya pengetahuan masyarakat soal seksualitas.

"Masyarakat kita itu mudah dibohongi, apalagi di zaman sekarang, media sosial begitu meluas. Semua orang punya HP, dibaca tuh iklan-iklan bohong itu," ujarnya.

"Yang tertipu bukan hanya masyarakat berpendidikan rendah, yang pendidikan tinggi juga ada yang tertipu karena untuk urusan seksualitas kan mereka awam," sambungnya.

"Imbauan saya buat masyarakat jangan percaya iklan, termasuk di media sosial yang terkait dengan seks, jangan percaya. Kalau ada masalah seks segera ke dokter, silahkan berkonsultasi. Itu aja paling aman." pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Kenali Risiko Kanker Penis pada Pria Dewasa"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)
Tren Suntik Kemiri
12 Konten
Dua pria di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mengalami infeksi setelah menyuntikkan cairan ke penis. Kedua pria tersebut diketahui menggunakan minyak kemiri untuk memperbesar alat kelaminnya. Kini keduanya tengah mendapatkan perawatan itensif di RS.

Berita Terkait