Baru-baru ini, heboh kabar polisi menggrebek pesta orgy di hotel kawasan Semanggi, Jakarta Selatan. Hal ini menuai sorotan publik. Tak hanya gegara aktivitas seks ramai-ramai yang di antaranya dilakukan oleh sepasang suami-istri, melainkan juga gegara pesta ini digelar oleh sindikat beranggotakan 100 orang.
"Dari pelaku yang kami tangkap ada pasangan suami istri yang menyatakan bahwa si suami sangat menikmati kalau tidak melakukan kegiatan dengan pasangan yang lain dan bersama istrinya dia nggak merasa bahagia, dia nggak merasa happy ending," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro kepada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).
Dalam kesempatan terpisah, seksolog klinis Zoya Amirin menjelaskan memang tidak semua fantasi seks yang terkesan 'liar' bisa digolongkan sebagai bentuk penyimpangan seksual. Sebab menurutnya, sebuah fantasi sebenarnya wajar-wajar saja asalkan hanya ada dalam bayangan, namun tidak benar-benar dilakukan.
Namun memang, fantasi seks apa pun dapat digolongkan sebagai tindak kriminal jika dilakukan secara paksa kepada orang lain tanpa ada kesetujuan (consent).
Terlepas dari itu, Zoya tetap tidak menyarankan aktivitas seks beramai-ramai sebagaimana dalam kasus di Semanggi, Jaksel tersebut. Selain rentan menjadi tempat penularan infeksi menular seksual (IMS), aktivitas pesta orgy tersebut juga bisa memicu kerenggangan dalam hubungan.
Hal itu menyusul banyaknya anggapan yang menyebut, memenuhi fantasi seks bisa bikin hubungan suami-istri semakin rekat. Padahal nyatanya menurut Zoya, tak semua fantasi seks akan menjadi hal yang seru jika diterapkan. Alih-alih bikin hubungan semakin erat, aktivitas seks beramai-ramai ini justru bisa membuat pelakunya sadar bahwa ada pasangan seks yang lebih 'seru' dibandingkan suami atau istrinya sendiri.
"Kalau ada yang konseling terus ada yang bilang variasi (seks), pertanyaan saya ketika kamu berharap ada variasi dengan orgy party, apakah setelah pesta seks semakin sayang sama pasangan?" ungkapnya kepada detikcom, Rabu (14/9/2023).
"Kan katanya untuk semakin lengket berdua, boleh kalau kamu merasa itu. Tapi setelah itu outputnya bikin kamu tambah mesra atau jadi punya studi banding. Nah loh bagaimana?" imbuhnya.
(vyp/kna)