Terpopuler Sepekan

Kata Psikolog Soal Hoarding Disorder, Dikaitkan Viral Kamar Kos Penuh Sampah

Averus Kautsar - detikHealth
Minggu, 08 Okt 2023 19:00 WIB
Viral penemuan kamar kos berantakan dikaitkan Hoarding Disorder. (Foto: SS Viral TikTok)
Jakarta -

Viral di media sosial TikTok sebuah video yang memperlihatkan sebuah temuan kamar kos yang begitu berantakan penuh barang dan sampah berserakan. Pengunggah video tersebut @mar********n98 menuturkan bahwa kamar kos tersebut juga dibanjiri air yang berasal dari kamar mandi.

Melihat kejadian tersebut, tak sedikit warganet menduga bahwa wanita yang menghuni kamar tersebut mengidap gangguan mental 'hoarding disorder'. Kondisi apa itu?

Psikolog klinis Veronica Adesla menjelaskan bahwa hoarding disorder merupakan sebuah gangguan perilaku yang membuat seseorang kesulitan untuk membuang atau terpisah dari barang yang dimilikinya terlepas dari nilai barang tersebut, masih berguna atau tidak.

"Kesulitan untuk membuang barang-barang ini mengakibatkan penumpukan yang memakan banyak ruang sehingga membuat tempat tinggal menjadi kacau, berantakan tidak layak dihuni, dan dapat membahayakan orang yang tinggal di dalamnya," ucap Veronica pada detikcom.

Veronica menjelaskan, selain banyak ditemukannya barang yang tidak terpakai atau terabaikan di kamar atau rumah, pengidap hoarding disorder cenderung tidak ingin memperlihatkan isi kamar atau rumahnya. Orang yang mengidap hoarding disorder seakan juga memiliki keterikatan dengan barang-barang yang ia timbun.

"Orang yang mengidap hoarding disorder tidak ingin membuang benda-benda tersebut dengan berbagai alasan. Misalnya seperti takut diperlukan hingga sayang kalau dibuang," ujar Veronica.

"Pengidap hoarding disorder juga dapat menjadi emosional ketika barang-barangnya ini diganggu ataupun dirapikan secara paksa," tambahnya.


Apa Penyebab Hoarding Disorder?

Veronica menuturkan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap hoarding disorder. Mulai dari sifat tempramental, lingkungan, hingga genetik dan fisiologis.

Ia menjelaskan bahwa kebiasaan menimbun barang juga dapat diturunkan. Bahkan 50 persen orang yang memiliki masalah menimbun barang dilaporkan punya kerabat yang memiliki permasalahan serupa.

"Individu yang mengalami gangguan seringkali melaporkan bahwa di masa lalu mereka mengalami peristiwa kehidupan yang penuh stres dan traumatis sebelum akhirnya timbul gangguan menimbun atau menyebabkan masalah menimbun ini semakin memburuk," pungkasnya.




(avk/vyp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork