Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa seseorang yang mengalami henti jantung dapat mengingat sesuatu, baik itu perasaan samar-samar atau kesadaran yang lebih spesifik, seperti mimpi.
Peneliti di AS mengklaim telah menemukan 'dimensi realitas baru' setelah mempelajari orang-orang yang bangkit dari kematian. Studi tersebut mengambil data pasien henti jantung yang menjalani resusitasi jantung paru (CPR) saat mereka berada di ambang kematian.
Diterbitkan secara online di jurnal Resusitasi, penelitian tersebut mengutip tim dokter dari NYU Grossman School of Medicine yang bekerja sama dengan 25 rumah sakit di AS dan Inggris.
Apa yang dimaksud dengan pengalaman mendekati kematian tidak pernah benar-benar didefinisikan. Para peneliti telah mencoba mengeksplorasi apa yang terjadi ketika jantung pasien berhenti untuk melihat apakah ada tema atau pola kesadaran.
"Ada asumsi bahwa karena orang tidak merespons kita secara fisik, dengan kata lain, ketika mereka koma, maka mereka tidak sadar, dan itu pada dasarnya cacat," kata dr Sam Parnia, seorang ahli penyakit paru dan kritis, spesialis perawatan di NYU Langone Health, dan penulis utama penelitian tersebut.
Berikut beberapa pengakuan mereka yang bangkit lagi dari kematian imbas henti jantung.
Naik Pesawat Kosong
Greg Kowaleski, ayah tiga anak yang tinggal di Ann Arbor, Michigan, berusia 47 tahun pingsan saat bermain hoki es. Seorang ahli jantung anak dr Jeff Zampi yang merupakan teman baiknya kebetulan ada di sana, bermain skating untuk tim lawan.
Ia memastikan jika Kowaleski tidak memiliki denyut nadi dan segera memulai kompresi dada. Dengan menggunakan defibrilator eksternal otomatis (AED), Zampi mampu mengejutkan jantung temannya agar kembali ke ritme normal.
Meskipun henti jantung terjadi pada 2021, Kowaleski masih mengingat kenangan sangat jelas yang dialami saat Zampi menyadarkannya. Kowaleski mendapati dirinya menaiki pesawat yang benar-benar kosong, kursi biru terbentang di depannya.
"Matahari di luar sangat cerah, seperti hari yang indah dan saya duduk di samping jendela di kursi saya, memandang ke aspal," katanya.
"Saat saya duduk di sana menunggu, saya mendengar seseorang memanggil nama saya," katanya.
Dalam ingatannya, Zampi memberitahunya bahwa dia berada di penerbangan yang salah dan harus turun.
"Saya bangun dan mengikutinya keluar dari pesawat. Dan saat kita turun dari pesawat, boom! Aku kembali. Aku terbangun," ucapnya.
NEXT: Tidak memiliki jenis kelamin
Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"
(suc/vyp)