Bulan Kanker Payudara

No Bra Day, Sehari Tanpa Beha untuk Edukasi Kanker Payudara yang Kontroversial

Syifaa F Izzati - detikHealth
Selasa, 10 Okt 2023 14:06 WIB
Hari Tanpa Bra (No Bra Day) (Foto: Getty Images/iStockphoto/FTiare)
Jakarta -

No Bra Day atau Hari Tanpa Bra adalah peringatan tahunan setiap tanggal 13 Oktober di mana para wanita diajak untuk tidak mengenakan bra selama sehari sebagai sarana untuk mendorong kesadaran akan kanker payudara.

Sering di salah artikan, No Bra Day bukanlah ajang untuk memamerkan payudara, tetapi suatu momen untuk wanita supaya lebih peduli akan kesehatan payudaranya.

Asal Usul No Bra Day

Hari tanpa bra ini mulanya bernama BRA Day, BRA sendiri merupakan akronim dari Breast Reconstruction Awareness. Digagas oleh seorang ahli bedah plastik asal Kanada, Dr Mitchell Brown, BRA Day diusung untuk mendorong penyintas kanker payudara untuk mempertimbangkan melakukan operasi rekonstruktif pada tahun 2011.

Pada bulan Juli di tahun yang sama, seorang wanita dengan nama samaran Anastasia Doughnuts menggagas No Bra Day dan menerbitkan situs web pertama yang mempromosikan perayaan tersebut.

Acara No Bra Day pertama dibuat pada 9 Juli 2011, dan dirayakan pada tanggal tersebut hingga tahun 2013. Sejak saat itu, No Bra Day diperingati pada tanggal 13 Oktober, yang merupakan hari ke-13 dari Bulan Kesadaran Kanker Payudara di Amerika Serikat. Kini, No Bra Day telah menyebar ke seluruh dunia.

Di hari tanpa bra wanita diajak memeriksa payudara sendiri untuk mendeteksi benjolan yang merupakan gejala kanker payudara.

Adapun pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan meraba area payudara mulai dari puting hingga sekitar ketiak dan mengecek apakah ada benjolan atau perubahan pada payudara.

Memicu kontroversi

No Bra Day bukanlah ajang untuk memamerkan bagian tubuh. Namun, banyak dari orang Barat, terutama di Amerika dan Eropa, melakukan peringatan ini dengan memposting kepolosan tubuh di media sosial. Tak heran, perayaan ini sering kali menjadi kontroversi karena tidak sejalan dengan tujuan utama dilahirkannya No Bra Day.

Dikutip dari Bustle, No Bra Day mendapatkan banyak sorotan pada tahun 2015. Pasalnya, peringatan tersebut menuai banyak kritik dari orang-orang yang mengatakan bahwa hari tersebut lebih mengarah pada seksualitas tubuh wanita daripada meningkatkan kesadaran akan kesehatan wanita.

"Ini sangat menyingggung. Maksud saya, kanker payudara adalah penyakit yang mengancam jiwa. Tidak ada hubungannya dengan memakai bra atau tidak memakai bra," kata Jean Sachs, CEO Living Beyond Breast Cancer, dalam sebuah wawancara dengan Mashable, dikutip dari Bustle, Selasa (10/10/2023).

Selain berpotensi menyebarkan informasi yang salah, banyak yang mengkritik tindakan seksual yang melekat pada peringatan hari tanpa bra tersebut.

"Mendorong wanita untuk memamerkan dada tanpa bra atas nama kesadaran tidak akan menyelamatkan siapa pun, tetapi pesannya kepada pasien dan penyintas kanker payudara sudah jelas: Penyakit Anda adalah tentang karakteristik seks sekunder Anda, bukan tentang diri Anda," terang penulis Christina Cauterucci pada tahun 2015 lalu.



Simak Video "Tentang Harapan dan Kekuatan di Balik Perjuangan Penyintas Kanker Payudara"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork