Gejala Stroke Ringan pada Wanita yang Tidak Boleh Diabaikan

Stroke adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Namun selain stroke yang biasa kita kenal, ternyata ada jenis stroke yang lebih ringan tapi tetap perlu diwaspadai.

Dikutip dari Mayo Clinic, stroke ringan atau yang dikenal juga sebagai transient ischemic attack (TIA), adalah kondisi stroke yang berlangsung dalam waktu singkat. Umumnya, stroke ringan memunculkan gejala yang berlangsung selama hitungan menit. Tapi pada beberapa kasus, gejala stroke ringan bisa bertahan hingga 24 jam.

Meski ada embel-embel 'ringan', jenis stroke ini tetap perlu mendapat perhatian serius. Sama seperti stroke, stroke ringan juga terjadi akibat penyempitan pembuluh darah yang membuat suplai darah dan oksigen ke otak menjadi berkurang. Karena itu, stroke ringan yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi stroke yang lebih parah di kemudian hari.

Meski stroke dan stroke ringan tidak mengenal gender, wanita cenderung lebih sering mengalami kondisi ini. Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention, risiko stroke pada wanita lebih tinggi dibanding pria karena dipengaruhi faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi saat kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi tertentu, dan tingkat depresi yang tinggi.

Untuk itu, penting mengetahui gejala stroke ringan pada wanita sehingga bisa dilakukan pencegahan agar kondisinya tidak semakin parah.

Gejala Stroke Ringan pada Wanita

1. Kelemahan pada Salah Satu Sisi Tubuh

Kelemahan pada salah satu sisi wajah atau tubuh merupakan gejala stroke ringan yang bisa menyerang siapa saja. Namun karena wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibanding pria, kelemahan pada satu sisi tubuh menjadi tanda yang tidak boleh disepelekan.

Dikutip dari Cleveland Clinic, kondisi ini umumnya disebabkan oleh kerusakan jaringan yang terjadi pada salah satu sisi otak. Kondisi ini kerap disertai gejala lain seperti kesulitan berbicara, kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua mata, atau sakit kepala parah yang muncul tanpa sebab yang jelas.

2. Mual dan Muntah

Gejala stroke ringan pada wanita selanjutnya adalah mual dan muntah. Gejala ini muncul akibat ada pembuluh darah yang pecah pada pengidap stroke.

Dikutip dari laman Mount Sinai, pecahnya pembuluh darah dapat menyebabkan pendarahan di otak. Kondisi ini membuat tekanan intrakranial meningkat, sehingga memicu respons rasa mual dan muntah.

3. Kehilangan Kesadaran

Kerap merasa hendak pingsan? Waspada, bisa saja hal itu menjadi gejala stroke ringan.

Stroke adalah kondisi yang dipicu oleh berkurangnya suplai darah dan oksigen ke otak. Ketika otak tidak mendapat cukup pasokan oksigen, maka dapat membuat seseorang mengalami penurunan kesadaran hingga bahkan pingsan.

4. Cegukan yang Tak Kunjung Hilang

Cegukan adalah hal biasa yang bisa terjadi pada siapa saja. Namun jika cegukan tak kunjung hilang, perlu waspada. Sebab, bisa saja cegukan tersebut menjadi gejala stroke ringan.

Dikutip dari CNN, asisten profesor neurologi dari The Ohio State University Wexner Medical Center, dr Hera Kamdar, mengungkapkan cegukan yang tak kunjung hilang bisa menjadi salah satu gejala stroke ringan pada wanita.

Berdasarkan beberapa penelitian, cegukan pada pengidap stroke terjadi akibat adanya kerusakan pada jaringan otak seperti medula oblongata yang berfungsi memberikan instruksi ke sistem pernapasan, dan supratentorial cortex yang berfungsi mengendalikan gerakan tubuh.

5. Kesulitan Bernapas

Gejala stroke ringan pada wanita yang terakhir adalah kesulitan bernapas. Hal ini terjadi ketika medula oblongata, bagian batang otak yang mengontrol sistem pernapasan, mengalami kerusakan.

Pada pengidap stroke, kerusakan pada medula oblongata dapat disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah, yang membuat aliran darah dan oksigen menuju otak terhambat.