Geger kasus bocah TK berusia lima tahun disebut menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh teman sekelasnya sesama jenis. Orang tua korban menyebut, kasus ini awalnya terbongkar lantaran ibu korban menyadari ada yang berubah dari perilaku anak ketika marah.
Korban sempat marah kepada ibunya lantaran tak diberi susu. Sembari marah, anak tersebut membuka celana dan menunjukkan alat kelaminnya. Sang ibu kemudian bertanya, dari mana anaknya 'belajar' kelakuan tersebut. Di situlah anak mengaku, bahwa dirinya sempat mendapatkan tindakan serupa dari teman sekelasnya.
"Kami curiga, kenapa perilaku anak menjadi begini. Akhirnya pelan-pelan ditanya sama anak kenapa, mulailah cerita sudah 4 kali dicabuli sama temannya di sekolah," lapor ayah korban dikutip dari detikSumut, Kamis (18/1/2024).
Kasus tersebut kini tengah ditangani pihak berwajib. Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat memastikan akan ada perhatian khusus, mengingat korban dan yang diduga pelaku masih berusia 5 tahun.
"Kita akan melakukan koordinasi, bersama Bapas akan kita kasih pendampingan," kata Jeki.
Kemungkinan Penyebab Menurut Psikolog Anak
Dihubungi secara terpisah, psikolog klinis anak Noridha Weningsari, MPsi menjelaskan, perilaku seksual memang lekat pada perkembangan manusia, termasuk anak-anak usia sekolah. Namun, ada beberapa perilaku seksual yang tergolong ke dalam Harmful Sexual Behavior (HSB).
HSB ini diartikan sebagai perilaku seksual yang tidak sesuai perkembangan dan ditunjukkan oleh anak serta berbahaya atau mengandung kekerasan. Salah satu bentuknya yakni peer-on-peer sexual abuse, atau kekerasan seksual yang terjadi antara anak-anak dalam satu tahapan perkembangan.
NEXT: Paparan gambar dan video
(vyp/up)