Faktor penyebab perilaku bullying
Lantas, mengapa seorang anak bisa tega menjadikan dirinya sendiri sebagai pelaku bullying. Menurut psikiater dr Alfonsus Edward Saun, SpKJ terdapat beberapa faktor yang dapat memicu seorang anak menjadi pelaku bullying.
Salah satunya, seorang anak yang merasa tidak puas dengan dirinya sendiri atau merasa insecure, kerap mencari kepuasan dengan melampiaskannya kepada orang lain demi sebuah eksistensi. Tak jarang, seorang anak merasa dirinya lebih dianggap oleh lingkungannya dengan melakukan hal-hal yang tidak baik seperti bullying.
"Misalnya penyebabnya karena dia pengen terkenal atau dikenal teman-temannya di sekolah, bisa menonjol. Sehingga dia melakukan bullying itu kepada orang lain yang menurut dia bisa di-bully, sehingga dia bisa terlihat oleh orang-orang lain agar memenuhi rasa ingin dikenalnya," ujar dr Edward ketika ditemui detikcom, Selasa (20/2/2024).
Selain itu, faktor lingkungan pertemanan dan kurangnya perhatian orang tua terhadap perilaku anak di luar rumah menjadi salah satu penyebab anak menjadi pelaku bullying. Kurangnya perhatian orang tua, membuat anak mencari jati dirinya di luar rumah dengan mengikuti dan menyesuaikan perilaku teman sebayanya.
Pendapat senada juga disampaikan psikolog anak lulusan Universitas Indonesia, Aninda, SPsi, MPsi. Menurutnya, sikap anak di luar rumah tergantung pada lingkungan sosial di mana ia bergaul. Namun jika berada di lingkungan yang salah, tentunya dapat menimbulkan dampak negatif. Oleh karenanya, orang tua sebaiknya harus lebih sering berinteraksi dan membuka komunikasi dengan anak.
"Hubungan antara ortu-anak yang mungkin tidak terlalu dekat, pendidikan agama di rumah yang mungkin kurang, hingga adanya paparan negatif dari lingkup sosial," tuturnya.
(up/up)