Perlu Tahu, 4 'Warning' Anabul Harus Segera Dibawa ke Dokter

Jakarta - Memperhatikan kesehatan anabul (anak bulu), seperti kucing dan anjing, sangatlah penting. Hewan peliharaan ini tak hanya menjadi sahabat, tetapi juga bagian dari keluarga, sehingga menjaga kesehatan mereka sama pentingnya dengan menjaga kesehatan anggota keluarga lain.

Walaupun anabul tampak sehat dan ceria, ada kalanya mereka menunjukkan tanda-tanda yang memerlukan perhatian ekstra. Mengetahui tanda-tanda tersebut dan segera memberikan perawatan medis dapat mencegah kondisi yang lebih serius.

Baca juga: Kepincut Stroller Kucing ala Bobby Kertanegara? Hati-hati, Ini Pesan Dokter Hewan

1. Diare Berulang

Salah satu tanda yang perlu diwaspadai adalah diare. Menurut drh Ricki Halim, jika anabul mengalami diare hingga tiga kali atau lebih dalam sehari, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.

Saat mengalami diare, anabul akan kehilangan cairan tubuh yang cukup besar, yang mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi tidak tertangani bisa menyebabkan kolaps, kondisi serius yang dapat mengancam nyawa.

"Kalau emang diare kan jadi sering pup. Langsung bersihkan pup, karena pup jangan dibiarkan lama agar tidak meniadi polusi udara di dalam ruangan," tambah drh Ricki di Jakarta Timur, Kamis (24/10/2024).

2. Kesulitan Buang Air Besar dan Buang Air Kecil

Tanda lainnya yang harus diperhatikan adalah kesulitan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).

Pada anabul, BAB dan BAK yang lancar menunjukkan bahwa sistem pencernaan dan saluran kemih berfungsi dengan baik.

Jika anabul tidak dapat BAB atau BAK lebih dari tiga hari, ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah serius pada saluran pencernaan atau kemih.

"Kalau anabul tidak buang air kecil selama satu hari penuh, perlu diwaspadai karena bisa menunjukkan bahwa kandung kemih mereka penuh tetapi tidak dapat dikosongkan," jelas dr Ricki.

Jika kondisi ini dibiarkan, air seni yang tidak dikeluarkan dapat mengalir kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi serius, bahkan berujung pada kerusakan ginjal.

3. Kejang Mendadak

Kejang pada anabul bisa menjadi tanda bahaya yang membutuhkan penanganan segera.

"Saat anabul kejang, catat durasi dan frekuensinya, karena informasi ini akan sangat membantu dokter hewan dalam menentukan diagnosis," ungkap drh Ricki.

Kejang dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit, seperti rendahnya kadar kalium dan natrium dalam tubuh.

Elektrolit ini berperan penting dalam menjaga fungsi sel-sel saraf dan otot. Kekurangan elektrolit tidak hanya menyebabkan dehidrasi, tetapi juga dapat memicu kolaps, kejang, dan gangguan fungsi jantung.

Baca juga: Soal dr Terawan Jadi Penasihat Presiden Bidang Kesehatan, Ini Respons IDI

NEXT: Muntah berulang

Simak Video "Video: Jangan Anggap Remeh Kutu pada Kucing!"

(up/up)