IBI Buka Suara soal Geger Bidan Jual 66 Bayi, Sudah Tegur Oknum Sejak 2010

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 17 Des 2024 07:31 WIB
Ilustrasi bayi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Avril Morgan)
Jakarta - Geger dua bidan di Tegalrejo, Kota Jogja, ketahuan menjual 66 bayi. Praktik ini dijalani pelaku berinisial JE (44) dan DM (77), yang merupakan pemilik rumah bersalin.

Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY akhirnya menangkap kedua tersangka pada Rabu (4/12) lalu. Menurut hasil pemeriksaan, bayi-bayi tersebut dijual ke berbagai daerah di Indonesia, terbanyak di Papua, NTT, Bali, dan Surabaya dengan bayi perempuan kisaran Rp 55 juta hingga Rp 65 juta, sementara bayi laki-laki Rp 65 juta sampai Rp 85 juta.

"Diketahui dari kegiatan kedua tersangka tersebut, telah mendapatkan data sebanyak 66 bayi yang terdiri dari bayi laki-laki 28 dan bayi perempuan 36. Serta dua bayi tanpa keterangan jenis kelaminnya," beber dia, dikutip deti detikJogja.

IBI Buka Suara

Ketua umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr Ade Jubaedah, SSiT, MM, MKM menyesalkan kejadian tersebut. Pasalnya, IBI sudah melakukan pembinaan kepada yang bersangkutan sejak 2010, bersama kementerian dan lembaga, termasuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan.

"Bahwa praktik mandiri bidan yang dilakukan oleh oknum DM dan JE adalah tidak memenuhi standar profesi bidan dan tidak memenuhi aspek legal serta kode etik bidan indonesia dalam menjalankan praktiknya," terangnya kepada detikcom Senin (16/12/2024).

"Oknum tersebut tidak memiliki izin praktik bidan (SIPB) dan telah melanggar kewenangan serta kompetensi sebagai tenaga kesehatan, dengan melakukan praktik perdagangan bayi," lanjut dia.

DM dan JE disebutnya tidak mematuhi pembinaan IBI, dan terus melanjutkan praktik penjualan bayi meski sudah mendapat teguran. Karenanya, Ade menilai hal ini sudah termasuk dalam kejahatan residivis, yang bisa dikenakan hukuman lebih berat.

"Pembinaan organisasi kepada oknum DM dan JE secara berkelanjutan sudah dilakukan sejak tahun 2010, pembinaan berjenjang di kota maupun daerah," pungkasnya.



Simak Video "Video: Bidan Dona, Pertaruhkan Nyawa Demi Obati Warga"


(naf/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork