Apakah detikers pernah mendengar tentang Locked in Syndrome (LiS)? Locked in Syndrome merupakan kelainan neurologis langka yang membuat pengidapnya seolah "terkurung" dalam tubuhnya sendiri. Kok bisa?
Dikutip dari Cleveland Clinic, LiS disebabkan oleh kerusakan pada batang otak, biasanya akibat serangan stroke. Orang dengan LiS mengalami kelumpuhan total, tetapi masih memiliki kesadaran dan kemampuan kognitif normal.
Pada beberapa kasus, orang dengan LiS masih bisa menggerakkan otot tubuh tertentu, seperti mata, untuk bisa berkomunikasi. Karena LiS membuat pengidapnya hampir tidak bisa bergerak sama sekali, kondisi ini dikenal juga dengan sebutan sindrom terkunci.
Apa Saja Tanda dan Gejala Locked in Syndrome?
Efek LiS pada tubuh sedikit bervariasi tergantung pada jenis yang dialami. Secara umum, LiS terbagi menjadi tiga, yaitu:
- LiS klasik: Pasien tidak dapat bergerak sama sekali (tidak ada gerakan sukarela atau disengaja) tetapi dapat menggerakkan mata secara vertikal, berkedip, dan mempertahankan kemampuan kognitif. Pasien juga dapat mendengar.
- LiS tidak lengkap: Sama seperti klasik tetapi pasien masih memiliki beberapa fungsi sensasi dan gerakan di area tubuh tertentu.
- LiS imobilitas total: Pasien mengalami kelumpuhan seluruh tubuh dan kehilangan gerakan mata, tetapi masih memiliki kemampuan kognitif normal.
Kebanyakan orang dengan LiS tidak bisa secara sadar atau sukarela untuk:
- Berbicara
- Mengunyah dan menelan
- Membuat ekspresi wajah
- Menggerakkan bagian tubuh selain mata
Kebanyakan orang dengan LiS masih dapat menggerakkan otot mata secara vertikal atau berkedip. Semua pasien dengan LiS masih dapat:
- Mendengar
- Memahami saat orang berbicara atau membacakan buku kepada mereka
- Berpikir dan bernalar seperti normal
- Memiliki siklus tidur-bangun
Next: Apakah LiS Bisa Sembuh Sepenuhnya?
(ath/kna)