Tubuh Wanita Digerogoti Cacing Parasit Sepulang dari Liburan, Ini Keluhan Awalnya

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 18 Feb 2025 11:31 WIB
Ilustrasi cacing parasit Foto: (iStock)
Jakarta -

Seorang wanita di New England mengeluhkan rasa seperti terbakar di area kakinya. Hal ini terjadi setelah kembali dari liburan selama tiga minggu ke beberapa negara, yakni Thailand, Jepang, dan Hawaii.

Kasus ini dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine. Di laporan itu, disebutkan gejala awal yang dikeluhkannya adalah kelelahan, yang dianggap sebagai jet-lag.

Namun, wanita berusia 30 tahun itu mulai merasakan sensasi terbakar di kakinya.

"Bahkan, rasa terbakar itu makin memburuk akibat sentuhan ringan," tulis Dr Carlos A Portales Castillo, yang merawatnya di Rumah Sakit Umum Massachusetts dikutip dari PEOPLE, Selasa (18/2/2025).

Sebelum dirawat oleh Dr Castillo, wanita itu sudah menjalani tes di fasilitas medis yang berbeda. Tetapi, hasilnya baik-baik saja.

Satu-satunya hal yang tidak biasa adalah jumlah sel darah putih yang tinggi, sehingga ia disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter perawatan primernya.

Namun, ia kembali dilarikan ke IGF di rumah sakit yang berbeda. Ia merasa sensasi terbakar itu menyebar ke tubuh dan lengannya. Selain itu, ia juga mengalami sakit kepala yang menyakitkan yang tidak kunjung membaik meski sudah mengonsumsi obat yang dijual bebas.

Teman sekamarnya akhirnya membawanya ke Mass General setelah tidak bisa menahan keluhan yang dialaminya itu. Sampai akhirnya, ia didiagnosis dengan infeksi dari larva cacing paru tikus atau rat lungworm.

Dr Joseph Zunt, seorang ahli saraf dan spesialis penyakit menular yang menawarkan diagnosis banding. Ia mulai menyelidiki kemungkinan kondisi meningitis eosinofilik yang disebabkan oleh Angiostrongylus cantonensis, setelah mengetahui tentang aktivitasnya saat liburan.

"Di Hawaii ia (pasien) berenang di laut beberapa kali dan sering makan salad dan sushi," kata Castillo, dikutip dari laman People.

Menurut Dr Zunt, parasit cacing paru tikus banyak terjadi di Hawaii. Infeksi ini dapat terjadi melalui berbagai sumber, seperti mengonsumsi siput atau makanan setengah matang, mengonsumsi sayur atau buah yang terkontaminasi dari lendir siput, hingga makan inang paratenik (misalnya seperti kepiting darat atau udang air tawar) yang memakan siput yang terinfeksi.

Siput dapat tertular infeksi cacing parasit dari kotoran tikus yang terinfeksi. Bisa juga tikus tersebut tertular karena memakan siput yang terinfeksi.

Nantinya, tikus akan memuntahkan telur dari paru-paru mereka, maka dari itu dinamakan 'cacing paru tikus', dan kemudian memakannya. Seperti yang dicatat jurnal tersebut, ini adalah 'siklus hidup yang rumit'.

Sebagai tindakan perawatannya, pasien diobati dengan steroid prednison, yang berfungsi menekan sistem imun dan obat antiparasit. Setelah dirawat selama enam hari, pasien diperbolehkan pulang.



Simak Video "Video: Kemenkes Bicara Deretan Penyakit yang Jangkit Korban Banjir Sumatera"

(sao/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork