Viral Vasektomi Dibilang Bahaya karena Sperma 'Menumpuk', Androlog Buka Suara

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Jumat, 28 Feb 2025 07:31 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Liudmila Chernetska)
Jakarta -

Vasektomi atau prosedur kontrasepsi pada pria belakangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial X. Tidak sedikit laki-laki yang enggan melakukan vasektomi karena dinilai berbahaya bagi kesehatan organ reproduksi mereka.

"Menurut gw vasektomi itu bahaya deh. Bayangin sperma laki-laki mau dikemanain? Apakah kalo numpuk gk bikin bahaya?," tulis akun @_to*** dikutip detikcom dari X, Jumat (28/2/2025).

"Kemarin pas bahas vasektomi ada opini, lho nanti spermanya dikemanain, bukannya bahaya ya kalau sperma ga dikeluarin?" komentar netizen.

"Dan masih ada cwo yg bilang vasektomi bahaya," sahut akun lain.

Merespons hal ini, spesialis andrologi dr Christian Christopher Sunnu, SpAnd mengatakan vasektomi merupakan salah satu pilihan kontrasepsi yang aman untuk pria, tentunya selain kondom.

"Operasi vasektomi tidak sakit karena ada bius terlebih dahulu sebelum tindakan. Prosedur dengan bius lokal, dilanjutkan dengan memotong saluran sperma (vas deferens)," kata dr Sunnu saat dihubungi detikcom, Jumat (28/2/2025).

"Vasektomi tidak ada risiko apapun. Mungkin hanya nyeri 1-2 minggu setelah operasi saja. Namun, pasti dokter meresepkan antibiotik dan anti nyeri pasca-operasi," sambungnya.

dr Sunnu melanjutkan bahwa pasca-operasi, peserta vasektomi memang akan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari secara normal, setidaknya satu hingga dua hari setelah turun dari meja operasi.

"Sekitar 3-4 harian sudah bisa beraktivitas normal (bekerja)," katanya.

Terkait ketakutan laki-laki bahwa pemahaman vasektomi akan mengganggu aktivitas seksual mereka, dr Sunnu menganggap bahwa itu adalah suatu kekeliruan.

"Tentu masih bisa ereksi karena buah zakar masih berfungsi yaitu memproduksi hormon testosteron. Ejakulasi juga masih bisa karena masih keluar cairan semen dari kelenjar vesika seminalis," tegasnya.

Artinya, semen yang dikeluarkan tidak mengandung sperma. Sel sperma yang terkumpul nantinya akan mati dan diserap kembali oleh tubuh.

Dihubungi terpisah, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji mengatakan memang banyak pria di Indonesia ini yang masih ogah melakukan vasektomi.

Menurut data terbaru yang dicatat Kemendukbangga/BKKBN, per 2024 peserta KB vasektomi 'hanya' 0,1 persen atau 38.594 laki-laki.

"Kurang diminatinya vasektomi, dikarenakan masih banyak masyarakat kita yang menganggap bahwa KB merupakan urusan perempuan. Padahal perencanaan dalam sebuah keluarga menjadi tanggung jawab bersama," kata Wihaji.

"Selain itu masih banyak mitos dan kesalahpahaman tentang vasektomi, seperti menurunkan fungsi seksual, menyamakan dengan kebiri, menimbulkan rasa sakit yang parah sebelum dan sesudah vasektomi," tutupnya.



Simak Video "Video Kepala BKKBN Bicara soal Penerapan Vasektomi di RI"

(dpy/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork