"Tidurnya harus cukup, tekanan darah dijaga supaya sehat, kasus-kasus microsleep biasanya karena kurang tidur, itu nanti dicek tekanan darah ketahuan biasanya," terang pria yang akrab disapa BGS, saat ditemui detikcom di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).
Secara berkala, pemerintah disebut akan mengecek kondisi sopir-sopir bus maupun pengendara yang hendak mudik, demi memastikan kelancaran perjalanan.
Meski tidak ada rekomendasi khusus kapan waktu terbaik yang dinilai paling aman untuk berkendara jauh saat mudik, Menkes Budi berpesan untuk menjaga jam tidur minimal di delapan jam.
"Enam sampai delapan jam idealnya, jangan di bawah enam jam," lanjutnya.
"Kalau di luar negeri itu ada aturannya, dia boleh nyetirnya berapa jam, sehabis itu istirahat. Ini nanti saya mesti ngomong juga sama Pak Menhub, karena kalau di Indonesia kadang-kadang langsung digas saja," pungkasnya.
Simak Video "Video: Microsleep Saat Mudik Bisa Mengancam Nyawa"
(naf/kna)