Pro-Kontra

Kata Para Ibu soal Tren Pilih-pilih Obgyn Imbas Ramai Kasus Pelecehan

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Selasa, 22 Apr 2025 16:30 WIB
Ilustrasi dokter kandungan (Foto: Getty Images/amenic181)
Jakarta -

Maraknya kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter obgyn memunculkan trauma bagi sebagian ibu yang hendak memeriksakan kehamilan. Salah satu dampaknya, muncul tren pilih-pilih dokter kandungan.

"Gua bilang jg apa, cowo JD obgyn aja udah aneh," tulis salah satu akun di X, dikutip detikcom, Selasa (22/4/2025).

"Makannya dulu ibuku wanti-wanti banget kalau besok hamil, dokternya kalo bisa usahain yang cewe aja," tulis akun lain.

Di sisi lain, rasio jumlah dokter kandungan laki-laki dan perempuan di Indonesia sendiri timpang. Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG mengatakan profesi ini sejak dahulu memang didominasi laki-laki.

"Dulu iya (1 perempuan: 3 laki-laki)," ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (21/4/2025).

Meski belakangan makin berimbang, rasio dokter obgyn laki-laki masih tetap lebih dominan. Prof Yudi memperkirakan, saat ini perbandingannya 2 dokter obgyn perempuan berbanding 3 dokter obgyn laki-laki.

Di sisi lain, sebagian perempuan merasa lebih nyaman ditangani obgyn yang sama-sama perempuan. Dewi Permata Sari (27) ibu rumah tangga di Pekanbaru, Riau, misalnya mengatakan dalam usia kehamilan yang hampir memasuki 8 bulan, dirinya selalu konsultasi ke dokter kandungan perempuan.

"Kalau aku pribadi terserah (dokter kandungan) cewek atau cowok, tapi suamiku itu nggak suka kalau aku dipegang obgyn cowok," kata Dewi saat dihubungi detikcom, Selasa (22/4/2025).

Adanya kasus dugaan pelecehan bekalangan ini membuat Dewi trauma. Dirinya memutuskan jika ke depannya akan hamil lagi, maka urusan cek kehamilan akan sepenuhnya diserahkan ke dokter obgyn wanita.

"Aku sih berpikir 'masak sih dokter obgyn (laki-laki) menangani pasien dengan napsu'. Soalnya kan udah disumpah menolong orang," katanya.

Tak jauh berbeda, Aprilia Dwi Putri (27) ibu rumah tangga di Malang, Jawa Timur menjelaskan kelebihan memilih dokter kandungan wanita dibanding laki-laki, menurutnya adalah pasien jadi merasa lebih nyaman saat pemeriksaan.

"Kayak aku pas awal itu, di lima minggu pertama dilakukan USG, tapi janinnya belum kelihatan. Jadi akhirnya transvaginal, pakai alat yang membuka area intim gitu. Kalau kayak gitu kan enak kalau dokternya perempuan," katanya.

Aulia Savira Putri Antony (27) ibu rumah tangga di Malang, Jawa Timur mengatakan pernah melakukan cek kehamilan di dokter kandungan laki-laki dan perempuan. Usia kehamilan Savira sekarang menyentuh 28 minggu, setidaknya dirinya sudah lima kali cek kehamilan ke dokter kandungan.

Menurutnya, tidak ada bedanya terkait pelayanan dan komunikasi di antara keduanya. Hanya saja, terkait rasa nyaman, Savira memang lebih memilih untuk ke dokter kandungan wanita.

"Pergi ke SpOG cewek merasa lebih aman karena kami merasa lebih terjaga privasinya. Masih tetap ada rasa malu, tapi tidak semalu kalau ke SpOG cowok," kata Savira.

"Kalau untuk melahirkan di SpOG cewek sih. Aku akan berpikir dua kali karena aku sayang suami aku, jadi nggak mau (organ intim) dilihat oleh laki-laki selain suamiku," tutupnya.



Simak Video "Video: POGI Ungkap Dokter Kandungan di RI Sudah Banyak, Tapi Tak Merata"

(dpy/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork