Menurut Menkes, lonjakan kasus tersebut salah satunya dipicu oleh warganya yang enggan menerima vaksinasi.
"Jadi campak itu di Amerika itu balik lagi karena itu masih berbahaya. Beberapa itu mesti punya di sana kan banyak yang tak percaya dengan vaksin, anti vax. Campak rubella itu ada vaksinnya, namanya MR," ucapnya saat ditemui di Jakarta, Senin (12/5/2025), dikutip dari 20detik.
Ketidakpercayaan terhadap vaksin ini, lanjutnya, menyebabkan banyak informasi menyesatkan yang marak beredar di media sosial. Pada akhirnya, mempengaruhi kepercayaan masyarakat di AS.
Oleh karena itu, Menkes mewanti-wanti agar masyarakat Indonesia tidak turut serta terjerumus dalam konspirasi tersebut dan memicu wabah lain termasuk campak.
"Karena ketidakpercayaan ini, hoaks ini menyebar ke media-media sosial. Itu jadi sangat berpengaruh kepada kepercayaan masyarakat pada vaksin di sana," katanya lagi.
"Itu kasihan banyak orang yang nanti akan meninggal karena itu. Jadi itu satu, terjadi karena ketidak percayaan vaksin. Akibatnya banyak anak-anak yang tidak terimunisasi, dan mereka tertular dan akibatnya fatal," sambungnya lagi.
Simak Video "Video: UNICEF, WHO dan UNRWA Kejar Target Vaksinasi 44.000 Anak di Gaza"
(suc/suc)