Pangeran Alwaleed 'Tidur' 20 Tahun, Kenapa Orang Bisa Koma Bertahun-tahun?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 21 Jul 2025 08:15 WIB
Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud atau 'Sleeping Prince' meninggal dunia setelah 20 tahun koma. (Foto: Tangkapan layar X @allah_cure_dede)
Jakarta -

Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud atau dikenal sebagai 'Sleeping Prince' meninggal dunia. Ia meninggal pada usia 36 tahun setelah koma selama 20 tahun akibat kecelakaan mobil yang traumatis pada 2005.

Seseorang yang koma terkadang dapat terjadi selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau bahkan puluhan tahun tidak sadarkan diri. Koma adalah keadaan tidak sadar, di mana pasien tidak bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya.

Seseorang yang koma tidak sadar dan memiliki aktivitas otak yang minimal. Pasien koma tidak mungkin dibangunkan dengan stimulasi fisik atau pendengaran.

Dikutip dari Brain Foundation, pasien koma sebenarnya masih hidup, tetapi tidak dapat dibangunkan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Mata pasien akan tertutup dan tampak tidak responsif terhadap lingkungannya.

Biasanya, mereka tidak akan merespons suara, rasa sakit, tidak dapat berkomunikasi, ataupun bergerak secara sadar. Selain itu, seseorang yang koma tidak dapat merespons secara normal terhadap rangsangan yang menyakitkan, cahaya, atau suara.

Mereka tidak memiliki siklus tidur-bangun yang normal dan tidak memulai tindakan sadar, sehingga tidak dapat merasakan, berbicara, mendengar, atau bergerak secara sadar.

Seseorang yang koma juga akan memiliki refleks dasar yang sangat berkurang seperti batuk dan menelan. Mereka mungkin dapat bernapas sendiri, meskipun beberapa orang memerlukan mesin untuk membantu mereka bernapas.

Seiring waktu, orang tersebut mungkin mulai sadar kembali secara bertahap dan menjadi lebih sadar. Beberapa orang akan sadar kembali setelah beberapa minggu, sementara yang lain mungkin memasuki kondisi vegetatif atau kondisi kesadaran minimal.

Pasien dapat menunjukkan tingkat ketidaksadaran dan ketidakresponsifan yang berbeda-beda, tergantung pada area otak mana yang rusak dan seberapa banyak atau sedikit fungsi otak.

Dalam beberapa kasus, koma dapat sengaja diinduksi menggunakan obat untuk mempertahankan fungsi otak tingkat tinggi setelah trauma otak, atau untuk menyelamatkan pasien dari rasa sakit yang hebat selama penyembuhan cedera atau penyakit.

Lantas, apa yang membuat seseorang bisa terbangun dari koma berkepanjangan?

Seorang profesor psikologi di UCLA yang mempelajari koma, Martin Monti, mengatakan masih belum ada yang benar-benar tahu.

"Inilah mengapa masih belum banyak intervensi yang tersedia untuk membantu orang pulih," kata Monti yang dikutip dari Live Science, Senin (21/7/2025).



Simak Video "Video: Ini Tanda-tanda Seseorang Alami 'Jam Koma' "


(sao/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork