Ginjal Bisa 'Menyusut'? Ini 5 Hal yang Terjadi saat Tubuh Kekurangan Cairan

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 10 Agu 2025 08:04 WIB
Ilustrasi ginjal. (Foto: Getty Images/pepifoto)
Jakarta -

Ginjal merupakan organ vital yang bekerja tanpa henti untuk menyaring limbah, menjaga keseimbangan cairan, dan mengatur kadar elektrolit dalam tubuh. Setiap hari, ginjal memproses sekitar lebih dari 180 liter darah dan menghasilkan urine untuk membuang zat sisa metabolisme. Namun, semua fungsi ini sangat bergantung pada satu hal sederhana, yakni ketersediaan cairan yang cukup.

Sayangnya, banyak orang sering mengabaikan hidrasi, terutama saat cuaca dingin atau sibuk bekerja. Pertanyaannya, apa yang terjadi pada ginjal ketika tubuh kekurangan air? Apakah benar ginjal bisa menyusut?

Benarkah Ginjal Menyusut?

Dikutip dari Times of India, secara fisik, ginjal tidak langsung mengecil hanya karena seseorang kurang minum air selama satu atau dua hari. Namun, dehidrasi kronis atau berulang dapat menurunkan fungsi ginjal dan dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan permanen. Jika kerusakan sudah parah, jaringan ginjal dapat mengecil, inilah yang sering dimaksud dengan 'ginjal menyusut' dalam konteks medis.

Berikut tahapannya:

Hari pertama, ketika tubuh kekurangan cairan, ginjal mulai bekerja ekstra hemat. Mereka menahan air sebanyak mungkin, membuat urine menjadi lebih pekat dan berwarna gelap.

Jika kekurangan air terus berlanjut, bahkan dalam hitungan minggu, aliran darah ke ginjal berkurang. Proses penyaringan limbah menjadi lambat. Zat-zat sisa seperti urea dan kreatinin yang biasanya dibuang lewat urine, mulai tertahan dalam tubuh.
Lama-lama, ini bisa memicu gagal ginjal akut.

Bila kebiasaan berlanjut dalam satu hingga beberapa bulan, mulai ada kristal-kristal kecil di saluran kemih. Kristal ini saling menempel, membentuk batu ginjal.
Nyeri yang ditimbulkannya masuk dalam kategori rasa sakit paling hebat yang bisa dialami manusia.

Jika dehidrasi menjadi kebiasaan, jaringan ginjal bisa terluka permanen. Infeksi saluran kemih berulang atau peradangan pada ginjal (pielonefritis) dapat merusak nefron, unit penyaring ginjal.

Pada titik ini, risiko penyakit ginjal kronis meningkat, dan satu-satunya jalan mungkin adalah dialisis atau transplantasi.



Simak Video "Video: Meski di Ruang Ber-AC, Tubuh Tetap Mengeluarkan Cairan Lho"


(naf/kna)
Berita Terpopuler