Dokter Ungkap Umur 20-30 Tahun Juga Bisa Kena Sakit Jantung, Ini Pemicunya

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Jumat, 26 Sep 2025 07:26 WIB
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta -

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Penyakit ini seringkali dijuluki sebagai penyakit 'gaya hidup', karena lifestyle yang buruk merupakan salah satu faktor pemicu dari jantung koroner.

Spesialis jantung dr Aditya Agita Sembiring, SpJP membeberkan ada beberapa gaya hidup kurang baik yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap jantung koroner.

"Pertama merokok. Kedua diabetes (tipe 2) karena dua faktor, pertama makan yang berlebihan dan aktivitas fisik yang kurang. Makan berlebihan di sini adalah kalori yang berlebihan, bukan jumlah. Begitu kalori berlebih, berlebih, lama-lama diabetes," kata dr Aditya saat ditemui di sela kunjungan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) ke RSJPD Harapan Kita, Jakarta Barat, Rabu (24/9/2025).

"Lalu, exercise berkurang. Di era sekarang, apa-apa serba enak ya, siapa yang mau naik tanggal kalau ada lift? Jadi apa-apa less activity. Kolesterol biasanya dari gula (berlebih). Darah tinggi juga sama, cuman ada tambahan ini genetik," sambungnya.

dr Aditya menambahkan, konsumsi garam berlebih juga berperan dalam meningkatkan tekanan darah, sehingga ini bisa berdampak pada meningkatnya risiko jantung koroner.

Risiko jantung koroner ini akan semakin tinggi pada mereka yang memiliki orang tua dengan kondisi sama dan ini tidak ada hubungan dengan gaya hidup.

"Biasanya yang kena penyakit jantung koroner masih muda, umur 20 atau 30 tahun. Faktor risikonya tinggi untuk penyakit jantung koroner (genetik)," kata dr Aditya.



Simak Video "Video: Dokter Ungkap Pergeseran Tren Usia Sakit Jantung di Usia Muda"


(dpy/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork