Heboh! Nenek Ini Masuk RS Usai Makan 8 Katak Hidup, Niatnya Obati Sakit Punggung

Heboh! Nenek Ini Masuk RS Usai Makan 8 Katak Hidup, Niatnya Obati Sakit Punggung

Averus Kautsar - detikHealth
Minggu, 12 Okt 2025 18:30 WIB
Heboh! Nenek Ini Masuk RS Usai Makan 8 Katak Hidup, Niatnya Obati Sakit Punggung
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/GT-DZR)
Jakarta -

Seorang nenek berusia 82 tahun di China dilarikan ke rumah sakit setelah makan 8 ekor katak hidup. Awalnya, ia berniat mengobati masalah nyeri punggung bawahnya.

Keputusan itu diambil oleh pasien karena mengetahui sebuah kepercayaan memakan amfibi hidup-hidup dapat meredakan rasa sakit, hernia nukleus pulposus (HNP). Pada bulan September, ia meminta keluarganya untuk menangkap katak, meski saat itu ia tak menjelaskan untuk apa katak tersebut.

Setelah mendapatkan 3 katak, perempuan dengan nama keluarga Zhang itu langsung mengonsumsinya hidup-hidup. Keesokan harinya, ia mengonsumsi lima ekor lagi katak hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama berselang, Zhang mengalami keluhan nyeri perut luar biasa. Ia akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Ibu saya memakan delapan katak hidup. Sekarang rasa sakit yang tajam membuatnya tidak bisa berjalan," ujar salah seorang putra Zhang, dikutip dari Metro, Minggu (12/10/2025).

Melalui hasil pemeriksaan, dokter menyebut Zhang mengalami infeksi parasit. Dokter dari rumah sakit tersebut mengaku ini bukanlah kejadian yang pertama kali.

Pada tahun 2015, seorang pasien wanita berusia 29 tahun menjalani operasi pengangkatan parasit sepanjang 10 cm, dari kepalanya. Belakangan diketahui pasien ini telah mengonsumsi katak hidup sejak usia 5 tahun.

"Menelan katak hidup telah merusak sistem pencernaan pasien dan menyebabkan munculnya beberapa parasit di tubuhnya (pasien nenek-nenek), termasuk sparganum," ujar dokter.

Sparganum adalah bentuk larva dari cacing pita Spirometra yang dapat menginfeksi manusia melalui air atau daging hewan seperti katak, ular, atau ikan yang dikonsumsi mentah. Infeksi ini disebut sparganosis, dan dapat menyebabkan benjolan, nyeri, atau peradangan di jaringan tubuh, termasuk otak dan mata.

Hewan memang sering digunakan dalam pengobatan tradisional China. Beberapa di antaranya termasuk katak, empedu ular, dan salamander, untuk mengatasi berbagai penyakit. Salamander raksasa dipercaya dapat membantu mengobati anemia dan disentri, sementara katak dan berudu sering digunakan untuk mengatasi masalah kulit.

Namun, sebagian besar dokter memperingatkan bahwa mengonsumsi hewan-hewan ini dalam keadaan mentah atau hidup dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.

Halaman 2 dari 2
(avk/up)

Berita Terkait