Kebiasaan Makan yang Jadi 'Biang Kerok' Kanker Usus Usia Muda Makin Banyak

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 17 Nov 2025 15:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta -

Peningkatan kasus kanker usus besar dan rektum pada kelompok usia muda terus menjadi perhatian global, terutama di AS. Di saat yang sama, konsumsi ultraprocessed food (UPF) atau makanan ultra-proses melonjak tajam.

Saat ini, sekitar 70 persen pasokan makanan di AS merupakan UPF, dan hampir 60 persen asupan kalori orang dewasa berasal dari jenis makanan ini. Sejumlah studi sebelumnya menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi UPF dan risiko kanker tersebut.

Sebuah penelitian terbaru kembali memperkuat kekhawatiran itu. Studi ini menunjukkan bahwa konsumsi UPF dapat meningkatkan risiko berkembangnya adenoma kolorektal non-kanker polip atau benjolan pada usus besar dan rektum yang dapat menjadi awal terjadinya kanker.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Oncology ini mengikuti lebih dari 29.100 perawat perempuan selama rata-rata 13 tahun. Para peneliti menemukan peserta yang mengonsumsi sekitar 10 porsi UPF per hari memiliki risiko 45 persen lebih tinggi mengalami pertumbuhan adenoma sebelum usia 50 tahun, dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi sekitar tiga porsi per hari.

Jenis UPF yang paling banyak dikonsumsi peserta meliputi:

  • roti dan makanan sarapan ultra-proses,
  • saus dan olesan,
  • minuman dengan gula tambahan atau pemanis buatan.

"Ini bukan bukti kausalitas, tetapi memberikan petunjuk bahwa apa yang kita makan dapat berperan," kata penulis senior studi, Dr. Andrew Chan, ahli gastroenterologi dari Mass General Brigham Cancer Institute, Boston.

Menurut David Katz, pakar kesehatan masyarakat dan pendiri True Health Initiative, hasil penelitian ini kembali menegaskan pentingnya pola makan berbasis real food.

"Sebisa mungkin, hindari UPF dan pilih makanan yang alami, dan minim proses," ujarnya, dikutip dari CNN.

Katz menambahkan bahwa diet terbaik untuk kesehatan jangka panjang adalah pola makan yang kaya:

  • sayuran dan buah,
  • biji-bijian utuh,
  • kacang-kacangan,
  • kacang dan biji-bijian,
  • serta air putih.

Tumor kolorektal non-kanker umumnya tidak menimbulkan gejala. Namun jika polip tumbuh cukup besar, dapat muncul keluhan seperti:

  • BAB gelap atau berdarah
  • nyeri perut
  • anemia defisiensi besi
  • penurunan berat badan tanpa sebab
  • konstipasi akibat sumbatan.

Menurut Dr. Robin Mendelsohn dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center, skrining kanker usus disarankan mulai usia 45 tahun, atau lebih dini bila ada riwayat keluarga.

UPF adalah makanan yang diproses dengan teknik industri dan mengandung bahan-bahan yang jarang digunakan di dapur rumahan. Makanan ini biasanya:

  • rendah serat,
  • tinggi kalori, gula tambahan, lemak olahan, dan natrium,
  • serta mengandung banyak aditif.
  • Tambahan bahan seperti pengawet, emulsifier, penstabil tekstur, pewangi, hingga pemutih sering digunakan untuk membuat makanan lebih tahan lama dan menarik.

Para peneliti menduga konsumsi UPF dapat:

  • mengganggu mikrobioma usus,
  • merusak lapisan pelindung usus,
  • memicu inflamasi kronis,
  • menghasilkan molekul toksik saat dicerna,
  • serta meningkatkan risiko obesitas, yang juga merupakan faktor risiko kanker usus.




(naf/up)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork