Gunung Semeru Erupsi, Dokter Beberkan Cara Lindungi Paru-paru dari Efeknya

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Kamis, 20 Nov 2025 10:15 WIB
Erupsi Semeru (Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)
Jakarta -

Gunung Semeru di Jawa Timur (Jatim) meletus dahsyat dan meluncurkan awan panas hingga 5,5 km. Imbas kondisi tersebut, abu vulkanik imbas erupsi harus menjadi perhatian warga sekitar.

Spesialis paru dr Agus Dwi Susanto SpP mengatakan debu atau abu vulkanik ini dapat menyebabkan masalah pada pernapasan dan paru-paru. Hal ini karena abu vulkani mengandung beberapa jenis gas dan material yang membahayakan jika dihirup dalam jumlah banyak.

"Debu/abu letusan gunung merupakan material letusan gunung yang sangat halus (kurang dari 10 mikron) yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan," kata dr Agus kepada detikcom saat dihubungi, Kamis (20/11/2025).

"Dalam debu vulkanik ini mengandung silika yang sangat halus. Selain itu juga ada gas seperti hidrogen sulfida, karbonmonoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida. Untuk Debu/abu ini sangat halus dapat terbawa angin sampai ratusan km," lanjutnya.

Bahaya Abu Vulkanik

Dikutip dari detikJatim, saat ini ada sekitar 956 jiwa mengungsi setelah Gunung Semeru erupsi. Para pengungsi ini tersebar di sejumlah titik di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Menurut dr Agus, berikut beberapa penyakit yang bisa muncul akibat erupsi dari gunung dengan tinggi 3.676 mdpl tersebut.

  1. Iritasi pada mukosa seperti kulit, gatal-gatal kulit.
  2. Iritasi mata, yakni mata merah dan berair.
  3. Iritasi mukosa hidung, yakni hidung berair.
  4. Iritasi tenggorokan, sehingga sakit tenggorokan, batuk kering atau berdahak.
  5. Iritasi pada saluran napas dan paru menimbulkan batuk, dahak berlebih, sesak napas.
  6. Meningkatkan risiko serangan penyakit paru yang sudah ada seperti serangan asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).
  7. Peningkatan risiko ISPA dan bronkitis.



Simak Video "Video: Gunung Semeru Masih Erupsi, Waspadai Bahaya Abu Vulkanik Terhirup"


(dpy/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork