Wabah Influenza H3N2 Melonjak di China, RS Kewalahan Pasien Membludak

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 05 Des 2025 15:08 WIB
Ilustrasi warga China (Foto: Getty Images/Hugo Hu)
Jakarta -

China tengah menghadapi lonjakan kasus influenza dalam beberapa minggu terakhir. Rumah sakit di sejumlah kota mulai kewalahan menangani pasien, terutama anak-anak.

Kasus influenza meningkat di berbagai wilayah, mulai dari Beijing, Tianjin, Hebei, Henan, Guangdong, Fujian, Shandong, dan Shanxi. Kekhawatiran publik semakin besar setelah Peng Zhibin, peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Partai Komunis China, mengungkapkan tingkat infeksi semakin melonjak pada akhir November 2025.

Rumah Sakit Penuh, Anak-anak Mengantre di Koridor

Unggahan di media sosial China memperlihatkan antrean panjang pasien anak yang menunggu diperiksa. Ruang tunggu rumah sakit bahkan meluap hingga ke koridor.

Seorang pengguna media sosial menggambarkan situasi di Rumah Sakit Anak Beijing pada 23 November malam. Ia mengatakan tiba di rumah sakit pukul 20.00 dan baru selesai pukul 01.00.

"Flu akhir-akhir ini sangat mengerikan," katanya yang dikutip dari Mirror UK.

Data dari Alibaba Health menunjukkan pembelian obat antivirus influenza melonjak hingga 500 persen pada periode 10-21 November. Kenaikan kasus ini memicu kekhawatiran akan penyebaran yang lebih luas.

China Central Television (CCTV) dan China CDC melaporkan bahwa 17 provinsi saat ini mengalami tingkat aktivitas influenza yang tinggi. Beijing CDC menyebut aktivitas influenza di sana telah mencapai puncaknya, tetapi laju peningkatannya mulai melambat.

Penyebab Utama Wabah Influenza A

Direktur Institut Pengendalian Penyakit Menular dan Endemik di CDC Beijing Dr Zhang Datao mengonfirmasi bahwa Influenza A, khususnya strain H3N2, menjadi penyebab utama lonjakan kasus. Ia menyebut tidak ada penyakit pernapasan lain yang mendominasi selain virus ini.

Kebanyakan pasien adalah anak usia 5-14 tahun, dengan banyak kasus yang muncul di lingkungan sekolah dan pusat penitipan anak. Otoritas setempat melaporkan satu anak meninggal akibat infeksi influenza A.

Virus ini menular lewat udara dan menyebabkan gejala seperti demam tinggi, penurunan nafsu makan, dan nyeri tubuh. Pada kasus yang berat, infeksi dapat berkembang menjadi pneumonia yang berpotensi fatal, terutama untuk kelompok rentan atau orang dengan imunitas yang lemah.

Dr Zhang menambahkan virus ini rentan bermutasi, sehingga menyebabkan wabah musiman setiap tahun. Tetapi, ia menegaskan, tidak ada tanda-tanda virus ini menjadi lebih ganas.




(sao/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork