Pengguna transportasi publik pasti pernah mengalami susahnya mencari bangku untuk duduk. Dalam situasi tersebut, rasanya pasti jengkel sekali jika mendapati ada penumpang lain duduk dalam posisi rada ngangkang sehingga memakan space.
Tidak hanya bikin susah cari tempat duduk, kebiasaan duduk rada ngangkang yang umumnya dilakukan oleh penumpang cowok tersebut juga bisa bikin penumpang lain merasa tidak nyaman. Kesannya egois banget!
Salma, seorang pengguna Transjakarta mengaku risih jika menemukan penumpang cowok duduknya tidak bisa rapat. Menurutnya, tempat duduk yang tersedia bisa menampung lebih banyak orang jika para penumpang bisa duduk rapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi kalau jam pulang kantor, makin kasian sama yang lain," keluhnya, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (5/12/20205).
Seorang pengguna KRL 'Greenline' jurusan Rangkasbitung-Tanah Abang, Zizu, mengganggap kebiasaan duduk ngangkang yang memakan space bisa dihindari jika semua penumpang punya kesadaran diri. Menurutnya, perilaku semacam itu terkadang muncul tanpa disengaja, terutama saat kelelahan atau membawa banyak barang bawaan.
Meski kadang merasa terganggu, ia berusaha untuk berempati dengan apapun situasi yang mungkin dialami penumpang lain. Jika memang membutuhkan tempat duduk, maka tinggal minta baik-baik dan biasanya penumpang yang rada ngangkang tersebut langsung memperbaiki posisi duduknya.
"Kalau lagi sepi atau bukan jam-jam kantor, sebenernya gapapa juga sih. Karena semuanya pasti kan capek yaa," katanya.
Shalli, pengguna Transjakarta 'jalur langit' CSW-Tegal Mampang juga mengaku tidak nyaman jika melihat penumpang duduk ngangkang ketika kondisi bus sedang ramai. Bukan hanya memakan tempat, menurutnya hal tersebut bisa 'mengganggu pemandangan'.
"Mungkin ke depannya untuk memberikan edukasi melalui media sosial, serta meningkatkan awareness dengan hal-hal seperti ini," katanya.











































